Pileg 2019

Caleg Harus Hindari Politik Uang, Kedepankan Asas dan Moral Rebut Suara Rakyat

Menghindari praktik politik uang, setidaknya ada tiga hal penting untuk dipahami para caleg yakni taat asas, alasan moral dan agar dipercaya.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Sudarwan
istimewa
Ilustrasi politik uang 

Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria Saputra

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pengamat Politik Sumsel, Bagindo Togar menyarankan kepada para calon legislatif (Caleg) yang maju dalam pileg 2019 harus bisa menghindari politik uang demi mendapatkan simpatik dari masyarakat.

Menghindari praktik politik uang, setidaknya ada tiga hal penting untuk dipahami para caleg yakni taat asas, alasan moral dan agar dipercaya.

"Jadi sesungguhnya, kebutuhan dan kemampuan keuangan itu merupakan unsur strategis yang hanya digunakan sebagai sarana vital bagi sosialisasi maupun mobilsasi aktifitas tim kerja dan pemenangan," ujarnya, Senin (24/9/2018).

Baca: Akhirnya Dirilis Theme Song Asian Games 2018, Dinyanyikan Dua Bintang Sang Juara

Baca: Update Sementara Klasemen Moto GP 2018 usai Marc Marquez Juarai GP Aragon

Baca: BREAKING NEWS: Hilang 3 Hari, Jasad Redi Akhirnya Ditemukan 800 Meter dari Lokasi Tenggelam

Alumnus Fisip Unsri ini mengungkapkan, secara garis besar, kemampuan keuangan diperuntukkan untuk pembiayaan, tahapan sosialisasi figur, pembentukan tim kerja dan fase pencalonan serta tahapan kampanye saat pemungutan suara dan tahapan pasaca Pemilihan.

Ia mencontohkan, misalnya untuk memperebutkan 50 Kursi DPRD Kota Palembang dengan 6 Dapil, DPT 1, 123 Juta yang tersebar di sekitar 3000 TPS.

Asumsi dasar bila tingkat partisipasi politik 70%, Rata rata setiap caleg, jumlah suara minimal yang diperoleh adalah 10 ribu suara.

Baca: Foto di Jembatan Pakai Baju Kuning, Ada yang Janggal di Tubuh Hilda Vitria Saat Liburan ke Bali

Baca: Biar Penggunanya Tak Lagi Jomblo, Facebook Mulai Uji Coba Fitur Comblang

Baca: Suporter Persija Tewas Dikeroyok, Ibunda Haringga Sebut Anaknya Kalau Salah Suka Cium Jepol Saya

Dimana diperkirakan setiap 1 suara pendukung bila dinominalisasi sekitar Rp 70 ribu, dengan deskripsi pembentukan tim, sosialisasi kekantong kantong suara dapil, ragam kegiatan sosial, Alat Peraga Kampanye, biaya peralatan komunikasi, kordinator dan para saksi serta konsultasi jadi setiap caleg level DPRD Kota Palembang, harus mampu mengalokasikan anggaran biaya sekitar 10rb x Rp 70 ribu = Rp700juta.

Untuk level DPRD provinsi minimal 2 kali dari pembiayaan DPRD Kota/ Kabupaten sedangkan DPR RI, 2 Kali dari Anggaran biaya untuk DPRD Provinsi dan kelipatan selanjutnya untuk sampai jenjang DPR RI.

"Sungguh biaya yang cukup besar, dan hal tersebut akan dipergunakan untuk mendukung operasional aktivitas politik sang caleg. Sebaiknya caleg menghindar politik uang," jelasnya.

Baca: Hasil Pertandingan Moto GP Aragon 2018, Drama Lorenzo Jatuh dan Keluarnya Marquez jadi Juara

Baca: Tak Perlu Obat Tidur, Ini Cara Sederhana Mengatasi Insomnia

Baca: Cantiknya Selebgram Asal Jogja Ini, Kayak Boneka Barbie, Lihat Foto-fotonya!

Menurutnya, pemilih saat ini sudah sangat cerdas. Adapun pertimbangan masyarakat dalam menentukan pilihan calon legislatif unggulannya adalah karena kenal dan fahami personality sang caleg secara keseluruhan, sorot kompetensi, Intelektualitas dan Visinya, amati kemampuan dan pengetahuannya tentang problematika pembangunan daerah, konsistensi dan komitmennya sebagai Aspirator rakyat.

"Dengan mampu menjadi wakil masyarakat arga yang amanah, mudah dihubungi dan berpotensi sebagai "Solidarity Maker" ditengah masyarakat, membuat pemilih akan lebih simpatik ketimbang politik uang," bebernya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved