Tak Hanya Malaysia, 5 Negara Ini Juga Dikabarkan Terancam Bangkut Pada Tahun 2018
Ada beberapa negara lain yang juga dalam krisis ekonomi hebat dan disebut-sebut bisa bangkrut pada tahun 2018 ini.
Penulis: Tresia Silviana | Editor: Tresia Silviana
SRIPOKU.COM - Beberapa waktu lalu, publik sempat dihebohkan dengan kabar melemahnya perekonomian Turki.
Melemahnya mata uang Turki tersebut dikarenakan sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat kepada Turki.
Hingga saat ini Turki masih mengalami krisis hebat.
Bahkan, Presiden Turki, Erdogan memboikot produk keluaran Amerika Serikat yaitu Apple agar tidak ada lagi dinegaranya.
Rupanya tak hanya Turki, Malaysia pun disebut negara potensial menghadapi kebangkrutan di tahun 2018 ini.
Hal ini terjadi karena Malaysia tengah menghadapi utang sebanyak 1.087 triliun Ringgit (1 Ringgit sekitar Rp 3.500) pada 31 Desember 2017 lalu.
Baca: Jadwal Pertandingan Semua Cabang Olahraga, Atlet Indonesia di Asian Games pada 21 Agustus 2018
Menurut kabar yang beredar, adanya utang besar tersebut berawal dari kasus mega korupsi mantan perdana menteri Najib Razak bersama istrinya.
Hingga kini perekonomian Malaysia masih dikabarkan dalam situasi genting.
Akibatnya Malaysia pun disebut sebagai salah satu negara yang juga menghadapi kebangkrutan.
Namun, selain Turki dan Malaysia, ternyata ada beberapa negara lain yang juga dalam krisis ekonomi hebat.
Negara-negara ini juga dalam situasi genting dan disebut-sebut bisa bangkrut pada tahun 2018 ini.
Melansir Grid.ID dari Love Money, berikut negara-negara yang dikabarkan akan bangkrut.
1. Venezuela
![]()
Baca: Dipuji Banyak Orang, Ini Fakta Sebenarnya Dibalik Kostum Penari Pembukaan Asian Games 2018
Negara ini mungkin adalah negara potensial dalam menghadapi kebangkrutan tahun 2018 ini.
Negara ini sebenarnya sudah hampir dinyatakan bangkrut pada tahun 2016 lalu, karena hampir tidak cukup menghasilkan pemasukan ekspor minyak mereka.
Negara ini hanya memiliki kas sebesar 10 Milliar Dollar AS (Rp.146 trilliun), padahal utang mereka sebanyak 150 Dollar AS (setara Rp2.025 Triliun).
Presiden Venezuela, Maduro juga sudah menyatakan diri tak sanggup membayar total utang negara, pada November tahun lalu.
2. Republik Afrika Tengah

Republik Afrika tengah atau Guinea Equatorial yang kaya minyak juga berjuang untuk beradaptasi dengan harga minyak yang lebih rendah.
Minyak dan gas merupakan pusat pertumbuhan negara ini. Namun harga rendah telah mempengaruhi industri lokal dan membuatnya terjebak dalam resesi sejak 2013.
Utang publik negara Afrika Tengah juga meningkat.
Pada tahun 2016, utang publik Guinea Equatorial adalah 3.911 juta Dollar AS (Rp57 Triliun), namun kini telah meningkat 488 juta Dollar AS (sekitar Rp7 Triliun) sejak 2015.
Negara Afrika Barat juga menghadapi beberapa percobaan kudeta.
Kudeta percobaan terakhir terjadi akhir bulan lalu dengan sekitar 30 pria bersenjata dari Chad, Kamerun dan Republik Afrika Tengah.
Baca: Via Vallen hingga Rossa Banjir Kritik Karena Lipsync, Mytha Lestari Murka sampai Tantang Warganet
3. Haiti
![]()
Negara Karibia ini juga diambang kebangkrutan pada 2018 ini, negara ini dilanda bencana pada beberapa tahun terakhir.
Meskipun ada upaya untuk memulihkan negara dengan rekonstruksi dan infrastruktur, ekonomi masih menghadapi sejumlah ancaman.
Kapasitas Haiti untuk pembuatan kebijakan ekonomi telah dipersulit oleh kurangnya pemerintahan yang stabil sejak Februari 2016.
Keuangan publik negara itu juga telah dirusak oleh gejolak politik.
Pada tahun 2016, utang publik Haiti adalah 2.775 juta Dollar AS (sekitar Rp40 triliun) dan kini telah meningkat 153 juta Dollar AS (Rp.2 triliun) sejak 2015.
Baca: Ramai Via Vallen Dihujat Karena Lipsync, Prilly Latuconsina Buka Suara Hingga Ancam Netizen
4. Mozambik

Negara ini diambang kebangkrutan setelah tenggelam dalam utang dan dikaitkan dengan inflasi yang tinggi.
Pada Januari 2017, negara mengalami tingkat inflasi 23,67 yang berfluktuasi ke 21,27 pada April 2017.
Lembaga pemeringkat Standard and Poor (S & P) percaya bahwa ekonomi negara ini akan tumbuh sebesar 4% dan utang publik akan menurun dari 128,1 persen menjadi 111,7 persen dari PDB pada tahun 2020.
Baca: Putri Sulungnya Disebut Kalah Cantik dengan Aurel Hermansyah, Begini Reaksi Ussy Sulistiawaty
5. Turki

Siapa sangka negara dengan kekuatan militer sekuat Turki akan menghadapi krisis ekonomi hebat.
Negara ini disebut-sebut potensial dalam menghadapi kebangkrutan dan kini dalam ekstrim.
Nilai mata uangnya juga kian melemah seiring dengan dikenakannya sanksi ekonomi AS pada Turki, 6,5 lira setara dengan 1 Dollar AS, atau berkurang sepertiga nilainya sejak 2014. (*)
Baca: Ramai Via Vallen Dihujat Karena Lipsync, Prilly Latuconsina Buka Suara Hingga Ancam Netizen
Baca: Umat Islam Palembang dari At Tadzkir Laksanakan Solat Idul Adha 1439 H (Foto)
Baca: Tiap Bulan, Remaja Pemanjat Tiang Bendera Terima Uang Rp 1 Juta Dari Panglima TNI
