Berita Palembang
LRT Mogok Jangan Panik Begini Prosedur Evakuasi Dilakukan ke Penumpang Supaya Aman.
Melakukan tindakan nekat tanpa memperhatikan prosedur dan arahan dari petugas.
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
Laporan Wartawan Sripoku.com Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - - Insiden mogoknya kereta Light Rail Transit (LRT) di Palembang telah tiga kali terjadi.
Sebelumnya, dalam proses uji coba operasi, "sepur di pucuk ” ini juga mengalami mogok setelah diguyur hujan.
Kasus kedua terjadi ketika kereta mengalami masalah sinyal dikawasan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, hingga penumpang tertunda di Stasiun Bumi Sriwijaya.
Dan terakhir, mogok terjadi di Stasiun Jakabaring hingga kereta mendadak terhenti di tengah jalan dan menyebabkan penumpang harus berjalan kaki di jalur evakuasi menuju ke stasiun terdekat.
Tapi ketika kereta ringan ini mengalami mogok kerap kali penumpang panik.
Melakukan tindakan nekat tanpa memperhatikan prosedur dan arahan dari petugas.
Padahal tindakan itu membahayakan bagi penumpang itu sendiri.
Namun karena ketidaktahuan dan informasi yang kurang menyebabkan penumpang kerap kali mengambil keputusan beresiko.
Sripoku.com mencoba merangkum bagaimana cara atau prosedur evakuasi yang aman bagi penumpang, saat LRT mengalami mogok baik itu disebabkan oleh sinyal listrik, gempa bumi, kebakaran dan keadaan darurat lainnya.

Evakuasi Penumpang
Kepala Proyek LRT Palembang, Masudi Jauhari mengatakan, evakuasi penumpang merupakan pilihan tindakan terkahir yang dilakukan.
Saat kereta mogok pertama yang perlu diperhatikan adalah informasi dari petugas kereta, bahwa akan dilakukan tindakan evakuasi.
"Jangan langsung panik, pertama tama perhatikan informasi dari petugas, " kata Masudi, Minggu (19/8/2018).
Sebab kata dia, petugas orang yang pertama memastikan kondisi aman atau tidak sebelum dilakukan evakuasi.
Setelah memastikan kondisi aman, untuk dilakukan evakuasi.
Selanjutnya mendengarkan arahan petugas, karena petugas harus turun duluan dan memberikan arahan untuk menuju stasiun terdekat.
"Jadi penumpang tak boleh melakukan hal hal yang tidak menjadi arahan petugas. Dan mendahului keluar sebelum petugas memastikan keamanannya, " katanya.
Selanjutnya ketika penumpang sudah berada di area peron. Penumpang hendaknya gunakan tangga dan ikuti arah exit.

Evakuasi Area Peron
Di dalam area peron ini terdapat empat tangga darurat sebagai akses menuju muster Point.
" Jika pada kondisi darurat masyarakat diminta untuk selalu menggunakan tangga darurat, " katanya.
Selanjutnya penumpang selalu berjalan di belakang keramik warna coklat.
Jangan menginjak dan mendekati keramik warna lain saat dilakukan evakuasi.
Serta dilarang menggunakan lift.

Evakuasi Area Concourse
Dan setelah itu, evakuasi dilakukan di area concourse.
Masudi mengatakan, jika penumpang sudah berada di area ini, dilarang masuk ke ruangan setelah turun dari peron dan menuju akses stasiun.
Dan penumpang diminta kembali ikuti arahan petugas untuk mencapai pintu darurat terdekat dan meninggalkan stasiun dengan tenang.
"Terdapat dua pintu akses di stasiun, pada kiri kanan menuju ground, " katanya

Evakuasi Area Ground
Saat penumpang sudah berada di area ground merupakan area berkumpul dalam proses evakuasi.
Muster point terletak di masing masing, akses stasiun.
" Area ini aman dari resiko kejatuhan dan tidak mengganggu akses mobil damkar dan ambulan, " katanya.