Disuntik Dana 9 M Perbulan, Ini 10 Fakta Light Rail Transit (LRT) Palembang Mengapa Sampai Mogok
kumpulan fakta LRT mengapa sampai mogok. LRT semula memakan biaya sekitar Rp 12 T Tapi Biaya ditekan jadi Rp 10,9 T
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
"Kepada seluruh penumpang yang ingin menaiki stasiun LRT, mohon maaf saat ini sedang terjadi gangguan teknis sehingga semua rangkaian kereta hati ini berhenti dioperasikan," saut suara petugas dari mesin pengeras suara.
Para penumpang yang sudah duluan membeli tiket dan antri melakukan protes di depan loket tiket.
Antrian yang sebelumnya lurus rapih menjadi pecah akibat para penumpang yang meminta kejelasan.
"Cak mano dek kami nih lah nunggu dari siang nak naik, dak mungkin batal," ujar Ria warga Kota Palembang.
Kekecewaan warga yang sama ditunjukan ketika menanti kejelasan pengoperasian LRT.
Tiwi yang berangkat bersama kedua anak dan kedua orang tuanya juga mengaku kecewa akibat kereta LRT tidak dapat melayani rute balik.
"Susah nian, kendaraan Kito di Jakabaring, dari bandara dak operasi. Padahal kalau sesuai rencana nak Balek lagi ke Jakabaring naik LRT, terpaksa nyari alternatif lain," bebernya.
Ternyata, ada sebab lain yang membuat LRT mogok. Bukan Karena hujan, tapi ada sebab lain.
Namun, sebelum mengetahui sebabnya setidaknya ada 10 fakta tentang ular besi di Palembang ini.
1. LRT Palembang ini memiliki panjang lintasan sekitar 23,4 km yang menyambungkan Depo Jakabaring hingga stasiun Palembang Icon. Nantinya LRT akan melintasi total sekitar 13 stasiun dan memiliki 1 depo.
2. LRT Palembang didesain menggunakan konstruksi jalur layang atau yang disebut dengan elevated track dengan lebar 1067 mm yang dilengkapi dengan third rail sebagai power supply.
3. LRT Palembang menggunakan tenaga listrik yang diperkirakan akan menelan biaya sekitar 9 miliar per bulannya. LRT Palembang disupport oleh 9 gardu listrik. Tenaga listrik dipilih karena dianggap lebih efisien, lebih mudah dalam perawatan dan juga lebih ramah lingkungan.
4. Proyek ini Untuk 2 tahun pertama akan mendapatkan subsidi dari pemerintah supaya masyarakat bisa beralih dari kendaraan pribadi ke LRT Palembang.