Cerita Sjafrie, Ajudan yang Lindungi Soeharto Tanpa Rompi Anti Peluru, Hanya Bermodal Jas dan Kopiah
Cerita Sjafrie, Ajudan yang Lindungi Soeharto Tanpa Rompi Anti Peluru, Hanya Bermodal Jas dan Kopiah
"Ini dilakukan untuk menghindari sniper mengenali sasaran utamanya dengan mudah,"ujar Sjafrie.
Melewati Sniper Valley
Menjelang pesawat mereka mendarat di Sarajevo, Sjafrie menyaksikan pemandangan dari jendela pesawatnya.
Pemandangan itu berupa adanya senjata laras panjang berpeluru kaliber 12,7 mm.
Menurut Sjafrie, senjata semacam itu biasa digunakan untuk menembak jatuh pesawat terbang.
Senjata tersebut terus berputar mengikuti pesawat yang ditumpanginya bersama Soeharto.
Meski demikian, Sjafrie baru memberitahukan hal itu enam jam kemudian.
Jafrie menyebut kawasan itu memang didiami banyak para sniper.
Sebab, wilayah itu memamg dimiliki oleh kedua belah pihak yang sedang berkonflik.
Meski demikian, saat turun dari pesawat tersebut Soeharto tetap tenang.
Baca: Pantau Ruang Publik Pemkab Muba Tambah 5 CCTV
Sikap tenang Soeharto itu juga menular kepada orang sekitarnya.
"Presiden saja berani, mengapa kami harus gelisah?" tulis Sjafrie.
Selanjutnya, Soeharto dijemput pasukan PBB yang sudah menyiapkan VAB, Panser buatan Prancis.
Baca: Minta Tunda Jadwal Sriwijaya FC Versus Madura United, Manajemen Sampai Kirim Surat Dua Kali
Begitu kendaraan itu berjalan, Soeharto pun menanyakan sesuatu.
"Sekarang ini kita berada di mana?" tanya Soeharto ke Atase Pertahanan.