Pasca Gempa Lombok, 576 Pendaki Dievakuasi dari Gunung Rinjani

Para pendaki yang terjebak berada di sekitar Danau Segara Anakan terdiri dari 358 orang pendaki asal luar negeri dan sisanya pendaki asal Indonesia.

Editor: Budi Darmawan
(KOMPAS.com/LALU M SYAMSUL ARIFIN )
Sejumlah pendaki Gunung Rinjani yang terperangkap di Danau Segara Anak dan Pelawangan saat gempa di Lombok terjadi yang sudah berhasil turun, Senin (30/7/2018). 

SRIPOKU.COM - Lebih dari 500 pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani akhirnya berhasil dievakuasi Senin (30/7), mereka tidak bisa turun setelah jalur pendakian tertutup longsor akibat gempa bumi yang terjadi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, minggu kemarin.

Para pendaki yang terjebak berada di sekitar Danau Segara Anakan mereka terdiri dari 358 orang pendaki asal luar negeri dan sisanya pendaki asal Indonesia. Pendaki ini tidak bisa turun sejak kemarin karena jalur pendakian tertutup longsor. Tim juga tidak bisa segera mengevakuasi karena gempa susulan masih terjadi.

Dilansir dari Tribunnews.com , Jumlah pendaki yang berada di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, saat terjadi gempa pada hari Minggu (30/7/2-18) dilaporkan sebanyak 826 orang.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Sudiyono. Sudiyono mengatakan, jumlah 826 pendaki itu terdiri dari wisatawan asing dan domestik.

Disebutkan, berdasarkan laporan sementara dari BTNGR Resor Senaru, sebanyak 115 pendaki asing sudah turun dan tiba di Senaru, Lombok Utara.

Sementara laporan dari BTNGR Resor Sembalun, 150 pendaki itu adalah wisatawan asing dan nusantara.

Gempa bumi magnitudo 6,4 yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (26/7/2018) pukul 05.47 WIB, menyebabkan 14 orang tewas. Kondisi terparah dari gempa terdapat di Kabupaten Lombok Timur.

Longsor dan batu yang berjatuhan serta kabut masih menghambat upaya penyelamatan, kata salah satu anggota tim.
Longsor dan batu yang berjatuhan serta kabut masih menghambat upaya penyelamatan, kata salah satu anggota tim. (EPA)

Kabupaten Lombok Timur terdapat 10 orang meninggal dunia, yaitu Isma Wida (30) warga negara Malaysia, Inaq Marah (60), Inaq Rumenah (58), Aditatul Aini (27), Herniwat (30), Inaq Hikmah (60), Fatin (80), Egi (17), Wisnu (8),dan Hajratul (8).

Sebanyak 67 orang luka berat dan ratusan jiwa luka sedang dan luka ringan. Kerusakan rumah mencapai lebih dari 1.000 unit rumah baik rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Hingga saat ini pendataan masih dilakukan.

dilansir dari bbc.co.id, Sebagian korban selamat gempa di Gunung Rinjani, Lombok, NTB, masih mengalami trauma karena apa yang mereka alami dan saksikan.

Sampai Senin siang (30/07), di daerah tersebut terlihat banyak longsoran di tebing-tebing, batu dan pasir yang terus berjatuhan, barang-barang yang ditinggal seperti tenda-tenda porter, makanan, kursi dan meja.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat juga menyebutkan jalur pendakian tertutup material longsor.

Sejumlah pendaki masih di kawah

Sampai sekarang diduga masih terdapat beberapa pendaki di kawah.

"Informasi dari pendaki-pendaki yang naik dari danau tadi, ada satu orang sekitar satu kilometer dari danau. Yang jelas dia sudah meninggal. Temannnya dia sudah taruh di dalam tenda. Yang meninggal ini orang Makassar, orang Indonesia. laki-laki," kata Kuswandi yang menjadi bagian dari tim penyelamatan pemerintah Lombok Timur.

"Juga di danau, empat orang, perempuan, tidak mau naik. Dia diminta dievakuasi menggunakan heli," tambah Kuswandi asal Lombok yang sudah 15 tahun menjadi pemandu wisata lewat perusahaan guide dan trekking organizer Stuck Rinjani Mountain di Lombok Timur.

Sebelumnya dilaporkan, tim gabungan TNI, Polri, SAR, petugas taman nasional, dan para relawan menggelar upaya evakuasi terhadap ratusan pendaki yang terperangkap di Gunung Rinjani.

President Joko Widodo mengunjungi penduduk desa korban gempa di tempat penampungan di Lombok.
President Joko Widodo mengunjungi penduduk desa korban gempa di tempat penampungan di Lombok. (EPA)

Presiden Joko Widodo bersama Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi telah mengunjungi lokasi pengungsian di Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur untuk memastikan penanganan dampak gempa dapat diselesaikan dengan cepat dan baik.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved