Kecurangan Calon Mahasiswa
Gunakan Alat Canggih Penjawab agar Lulus Kedokteran
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta berhasil membongkar kecurangan calon mahasiswa yang gunakan alat elektronik penjawab saat tes.
Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
"Kita temukan empat handphone, alat pemancar sinyal, dua buah aki, dan rangkaian kabel serta batrai. Dibagian dalam tas didesain khusus, untuk menyimpan barang-barang itu agar tidak ketahuan," ungkapnya.
Dari keterangan delapan calon mahasiswa yang melakukan kecurangan, alat-alat itu diberikan langsung di sebuah hotel.
Ada juga yang dikirimkan ke rumah lengkap dengan cara penggunaanya.
"Ada yang sebelum ujian bertemu dengan jasa Joki itu di hotel, lalu diberikan alat termasuk yang jaket itu. Tas berisi alat elektronik itu juga diminta dibawa, jadi mereka tidak tahu isi di dalamnya apa," ujarnya.
Para calon mahasiswa mengaku mendapat tawaran menggunakan joki untuk mengerjakan soal tes masuk. Mereka baru membayar setelah diterima di Fakultas Kedokteran.
"Tarifnya rata-rata puluhan juta, tapi yang alatnya lengkap seperti membawa tas berisi pemancar, aki dan baterai itu sampai Rp 150 juta.
Uang itu dibayarkan setelah mereka diterima," ucapnya.
Sementara itu Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Kasiyarno mengungkapkan pihaknya menindak tegas para calon mahasiswa yang tertangkap melakukan kecurangan.
"Kita tegas dengan segala kecurangan karena sudah ada peraturannya. Ujian mereka dibatalkan dan otomatis tidak diterima," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Fakultas Kedokteran, 8 Calon Mahasiswa Pakai Alat Canggih Penjawab Soal",