Kisah Jenderal Polisi Krishna Murti, Rela Jualan Sate di Film 22 Menit, Begini Fakta Sebenarnya
Cerita Jenderal Polisi Krishna Murti, Rela Jualan Sate di Film 22 Menit, Begini Fakta Sebenarnya
perdana pada Kamis (19/7/2018) di seluruh bioskop di Indonesia.
Film tersebut sebenarnya menceritakan aksi polisi yang melumpuhkan teroris bom Thamrin dalam waktu 22 menit.
Namun ada beberapa adegan selingan yang membuat penonton dalam kegiatan nonton bareng Polrestabes Semarang tertawa.
Selain Kapolri yang memerankan pengendara sepeda motor yang melanggar lalulintas. Ada juga Brigjen Pol Khrisna Murti yang
berperan menjadi penjual satai yang kebanjiran pesanan saat terjadi bom.
"Makna dari film ini tadi yang harus kita tangkap bersama adalah aksi teror adalah musuh kita bersama. Dan yang paling penting
adalah kita tidak boleh takut dengan adanya aksi teror."
"Harus kita lawan dengan segala kemampuan yang kita miliki masing-masing," jelas Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso
Seno Aji, seusai menonton bareng.
Ia mencontohkan dalam film tersebut saat seluruh lapisan masyarakat bersatu-padu. Teroris mampu dilumpuhkan dalam waktu
22 menit dari serangan pertama.
Abioso juga mengapresiasi ada selipan cerita pemanis saat Kapolri justru berperan sebagai pelanggar lalulintas dan kemudian
ditilang.
"Itu pesannya adalah bahwasanya kepolisian saat melakukan penegakan hukum tidak pernah memilah-memilah, siapa yang
melanggar ya tetap akan dilakukan penindakan," terangnya lebih lanjut. (Bangkapos.com/Alza Munzi)