Pernah Dilecehkan di Usia 9 Tahun, Polwan Cantik Ini Berhasil Menangkap Pelakunya, Begini Kisahnya
Tabata mengaku menutup diri setelah pengalaman itu dan harus belajar keras untuk mempercayai orang dan membangun hubungan.
"Dan peran saya sebagai polisi adalah menjalankan tugas-tugas saya berdasarkan hukum."
Penugasan khusus datang suatu hari pada Desember 2016, saat Fabricio kalah banding.
Dia bersembunyi di sebuah pondok yang tersembunyi di antara bantaran sungai.
"Sebenarnya rekan kerja saya yang menangkapnya, namun saya menegaskan dengan menguncinya di belakang jeruji," kata Tabata.
"Saya ingin mengakhiri sebuah siklus."
Sebuah peringatan kepada para orangtua Fabricio dilepaskan kurang dalam setahun karena berperilaku baik dan melakukan pekerjaan baik.
Setelah diperkosa, Tabata mengatakan dia merasa malu dengan tubuhnya dan menganggap seks sebagai sesuatu yang buruk.
Tabata mengaku menutup diri setelah pengalaman itu dan harus belajar keras untuk mempercayai orang dan membangun hubungan.
Sekarang, dia ingin kisahnya dapat dilihat sebagai sebuah peringatan kepada banyak keluarga.
"Saya ingin mengingatkan orangtua untuk banyak mengobrol dengan anak-anak mereka dan menganjurkan mereka untuk mengadu mengenai semua perilaku orang dewasa yang tidak layak. Dan untuk mengatakan bahwa mereka akan mempercayai cerita anak-anak mereka," kata Tabata.
"Saya selalu mengatakan bahwa korban tidak boleh pernah disalahkan. Apa yang terjadi bukan karena perilaku mereka atau pakaian yang mereka kenakan namun karena pelaku adalah orang gila." (BBC)
* Atas permintaan polisi, nama sebenarnya dari pelaku dan kota-kota tempat pemerkosaan dihapuskan dari kisah ini untuk melindungi identitas para korban.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul
Saat Kecil Pernah Diperkosa, Polwan Ini Akhirnya Menangkap Pelakunya 12 Tahun Kemudian