Kisah Nyata Polwan Menangkap Orang yang Memperkosanya Saat Masih Kecil

"Suatu hari saya diminta pergi bersamanya untuk mengambil air untuk kemah," kata Tabata.

"Dia mulai menggerayangi saya namun saya berhasil melarikan diri dan berlari mendahuluinya."

"Orang tua saya tidak menanyakan mengapa saya tiba duluan. Mereka bahkan tidak pernah membayangkan bahwa dia dapat melecehkan saya, karena mereka sangat mempercayainya."

Baca: Biasa Tampil Cetar, Ternyata Lingga Ersan Lebih Suka Vanessa Angel Tanpa Makeup, Begini Pujiannya

Baca: Viral Anak Kecil Asal Gaza, Cover Lagu Nissa Sabyan & Beri Salam untuk Indonesia, Lihat Videonya

Tabata mengatakan dia sudah sering ingin memberi tahu orang tuanya namun akhirnya menahan diri.

"Ayah saya selalu stres dan marah. Saya khawatir dia akan membunuh fotografer itu dan masuk penjara karenanya. Ada ribuan hal dalam pikiran seorang anak. Namun saya juga khawatir orangtua saya tidak akan mempercayai cerita saya."

'Dia memaksa saya'

Pelecehan berlangsung selama dua setengah tahun.

Seiring berjalannya waktu, Fabricio mulai memanfaatkan rutinitas keluarga Tabata.

Dia tahu Tabata memiliki seorang kakak perempuan yang sedang belajar menjadi seorang guru, bahwa ibunya bekerja di sore hari, dan ayahnya bermain sepak bola. Di saat itulah dia muncul di rumah mereka.

"Dia akan mengatakan: 'Hanya sedikit, hanya sedikit.' Dia tidak pernah menampar saya namun dia memegang saya dengan erat dan memaksa saya untuk tunduk ," kata Tabata.

Ketika dia berumur 11 tahun dia mulai bereaksi dengan keras, berteriak dan mengumpat dan berusaha untuk melawan.

Dia tadinya akan mengadu ke ibunya, namun memutuskan untuk tidak melakukannya saat kesehatan ibunya memburuk.

Di saat bersamaan, ayahnya ketahuan berselingkuh dengan istri Fabricio dan teman lama itu pun bermusuhan.

Mengungkapkan kebenaran

Selama bertahun-tahun berikutnya, meski dia berusaha untuk melupakan detail semua pemerkosaan yang terjadi, Tabata masih dihantui kenangan itu.