20 Tahun Berlalu Ini 8 Pengakuan Pangeran William Soal Putri Diana, No 5 Penyesalan Telepon Terakhir

20 Tahun Berlalu Ini 8 Pengakuan Pangeran William Soal Putri Diana, No 5 Penyesalan Telepon Terakhir

Editor: Fadhila Rahma
Lady Diana, Pangeran William dan Pangeran Charles 

SRIPOKU.COM - 20 tahun meninggal, Pangeran William dan Pangeran Harry akhirnya memberikan pengakuan terkait kehidupan mereka pasca Lady Diana meninggal.

Pada 31 Agustus 1997 menjadi hari duka Kerajaan Inggris.

Bahkan mungkin saja hari tersebut menjadi kabar duka bagi publik Internasional.

Karena pada hari itu bukan hanya Putri Kerajaan Inggris yang meninggal dunia.

Tapi Putri Diana juga dianggap sebagai 'people's pricess' atau putrinya semua orang.

Lady Diana Spencer atau lebih dikenal dengan Putri Diana meninggal karena kecelakaan tragis.

Kejadiaan nahas ini terjadi di terowongan Pont de l'Alma, Paris, Prancis.

Kala itu, Putri Diana tengah bersama sang kekasih, Dodi Fayes.

Henri Paul kala itu menjadi supir yang mengendarai mobil Mercedes S280.

Kecelakaan ini terjadi pada tengah malam, yaitu pukul 12.30 waktu setempat.

Seketika kabar kematian sang putri menjadi kabar duka tak hanya bagi keluarga Diana tapi juga publik dunia.

Kedua putranya menjadi sorotan dunia. Setelah 20 tahun berlalu, William dan Harry memberikan pengakuan tentang kehidupan mereka sebelum dan pasca ibunya meninggal.

Dirangkum Tribunstyle.com dari berbagai sumber, simak berikut ini pengakuan dua pangeran Inggris ini.

1. Pakaian yang bak anak kembar

Pangeran Harry mengaku bahwa ibunya gemar mendandani ia dan William dengan style yang hampir serupa.

Dulu ia sempat suka hal itu.

Namun saat beranjak dewasa dan melihat foto-foto masa lalunya, ia merasa pakaian yang diberikan ibunya terkadang terlihat konyol.

2. Menjadi ibu biasa

Kensington Palace menjadi saksi bisu bagaimana Diana membesarkan kedua putranya.

Harry mengaku bahwa di tempat tinggalnya itu, sang ibu selalu berusaha menunjukkan untuk menjadi ibu daripada seorang Princess of Wales.

"Ia selalu berusaha dan make sure bahwa kami hidup normal," ucap Harry.

Diana sering mengajak kedua anaknya makan burger, pergi nonton dan kegiatan anak-anak normal biasanya.

3. Perkenalkan 'dunia' pada putranya

"Dia orang yang tidak begitu formal, lucu dan tahu tentang kehidupan sesungguhnya di luar istana," ungkap William.

Putra pertama Diana ini mengaku ibunya memperkenalkan dunia di luar istana mereka di usia mereka yang masih sangat muda.

Sejak kecil, berkat ibunya pula, Pangeran William kerap berkunjung ke selter tempat penampungan para tunawisma.

Saat itu Diana mengajak William yang berusia 12 tahun untuk berkunjung ke penampungan tunawisma.

Hal itu masih ia lakukan hingga kini ia sudah dewasa.

"Mereka punya cerita yang luar biasa, memiliki waktu sulit mereka, dari kunjungan itu ketertarikanku pada mereka meningkat."

4. Menjadi ibu yang nakal

Harry mengaku bahwa ibunya terkadang bisa menjadi ibu paling nakal.

"Salah satu motto hidup kami adalah, kamu bisa menjadi senakal yang mau kamu, yang penting jangan tertangkap. Ibu adalah salah satu ibu ternakal," kenang Harry.

Pasalnya tak jarang ibunya memberikan kenakalan-kenakalan anak normal biasa kepadanya dan William.

Harry bercerita bahwa ibunya pernah menyelipkan permen di kaus kakinya saat ia pergi sekolah.

Belum lagi kejutan super model yang dibawa Diana untuk Pangeran William saat ia masih berusia belasan tahun.

Kejutan itu seketika membuat wajah Pangeran William merona merah.

5. Telefon terakhir sang ibunda

Ternyata beberapa saat sebelum kecelakaan terjadi, Pangeran Harry mengatakan bahwa sang ibunda sempat menelefon keduanya.

Saat itu Putri Diana menelefon kedua putranya dari Prancis.

Namun karena keduanya saat itu tengah asyik bermain dengan sepupu-sepupu mereka, membuat mereka segera ingin menyudahi telefon dari ibunya itu.

Tanpa menghiraukan ucapan sang ibu, keduanya langsung mengatakan kalimat penutup dan menutup sambungan telefon.

20 tahun setelah kepergian sang ibu, Pangeran Harry mengaku bahwa hal itu merupakan penyesalan terbesarnya selama ini.

Hingga saat ini, ia masih mengingat dengan jelas apa yang disampaikan sang ibu, namun ia tak bersedia mengungkapkan apa pesan terakhir ibunya itu.

"Itu adalah penyesalan terbesarku, aku tak tahu jika itu kesempatan terakhirku berbicara dengan ibuku, tentu aku ingin mengucapkan sesuatu padanya," papar Harry.

6. Kemarahan pada Paparazzi

putri Diana dan anak-anaknya
putri Diana dan anak-anaknya ()

Paparazzi yang mengikuti Diana memang sudah tak terhitung banyaknya kala itu.

Satu foto sang putri bisa membuat fotografer kala itu menjadi kaya.

Tak heran semua gerak-geriknya selalu diabadikan oleh para paparazzi.

Bahkan saat kematiannya, 'teror' paparazzi tak surut.

Harry mengaku ketidak sukaannya pada para paparazzi, ketika sang ibu alami kecelakaan fatal, paparazzi justru sibuk mengambil gambar, bukannya membantu.

"Dia mengalami luka kepala, tapi dia masih hidup dan duduk di belakang. Dan mereka yang membuat kecelakaan itu terjadi daripada membantu, mereka justru mengambil foto dia sekarat di kursi belakang. Dan para fotografer itu kembali ke meja redaksi di negara masing-masing," cerita Harry.

Tak mengherankan, Diana semasa hidupnya selalu menjaga privasi buah hatinya agar hidup normal jauh dari paparazzi, tidak seperti dirinya.

7. Kematian Diana beri pengaruh besar pada Harry

Pasca kematian ibunya yang mendadak, ternyata Pangeran Harry yang masih 12 tahun sempat mengalami depresi.

Pangeran Harry yang dikenal sebagai pribadi yang periang, berubah menjadi mudah takut dan banyak berkeringat apalagi jika harus bertemu dengan orang banyak.

Meski kini ia tumbuh menjadi pria yang menyenangkan dan glamor, jauh di dalam lubuh hatinya sebenarnya ia adalah seseorang yang rapuh.

Ditinggal ibunda di usia yang begitu dini membuat pangeran tampan itu berubah, ia lebeih suka memendam seluruh emosinya.

Harry bahkan mengaku ia tidak banyak menangis, dan hanya menangisi kematian Diana sebanyak dua kali hingga saat ini.

Agar tidak menangis terlalu lama, ia mengaku jarang mengenang sang ibu.

Hal itu sangat berpengaruh pada emosinya dan pekerjaannya.

William pun menyarankan agar sang adik berkonsultasi pada psikiater.

Pada usia 28 tahun, Harry mulai melakukan konseling untuk menangani masalah emosinya.

Setelah empat tahun melewati terapi,, Harry mengaku emosinya jauh lebih baik.

8. William dan Harry kini

William bersyukur atas semua cinta yang dicurahkan sang ibunda selama 15 tahun.

Hingga kini, William masih selalu mengingat sang ibu, bahkan dua anaknya, Prince George dan Princess Charlotte masih diperkenalkan pada sosok Diana.

'Granny Diana' itu adalah panggilan dua cucu Diana untuk sang nenek.

"Sangat penting bagi mereka untuk tahu siapa dia (Diana), dan mengetahui dia pernah hadir," ucap William.

Pada wawancara lain, William mengaku meski ibunya telah tiada, ia ingin ibunya bangga padanya dan Harry.

"Aku ingin ibu bangga pada bagaimana aku sekarang. Aku tak ingin dia khawatir jika aku ataupun Harry merasa sedikit hancur."

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 20 Tahun Pasca Lady Diana Meninggal, Prince William & Harry Buat 8 Pengakuan Haru Tentang Ibunda, http://style.tribunnews.com/2018/06/01/20-tahun-pasca-lady-diana-meninggal-prince-william-harry-buat-8-pengakuan-haru-tentang-ibunda?page=all.

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved