Berita OKU
Tak Terbukti, Yansaladin Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Anti Teror Dipulangkan
Setelah sempat diamankan polisi sejak tanggal 18 Mei 2018, akhirnya Yansaladin ayah satu anak ini dikembalikan kepada keluarganya.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Tarso
Ini karena menurut wanita jebolan Jurusan Bahasa Inggris UIN Bandarlampung ini, tilawah tidak bisa dicampur dengan musik atau menonton televisi.
Menurut Dewi, selama dia menikah dengan Yansaladin suaminya tidak pernah terlibat jaringan teroris, bahkan dengan kakak kandungnya, ZK, yang ditangkap karena diduga teroris Yan tidak pernah ada kontak lagi.
Pria yang dikampungnya akrab disapa Mas Yan ini paling jauh pergi ke Kota Baturaja untuk berbelanja kebutuhan jualan bakso bakar dan makanan jajanan untuk dijual di halaman rumahnya.
Biasanya, kata Dewi, Yan akan berbelanja ke Kota Baturaja untuk membeli kebutuhan jualan, semua kebutuhan yang akan dibeli sudah dicatatkan oleh Dewi sehingga Yan tinggal pergi belanja ke pedagang yang sudah menjadi langgganan mereka.
Demi untuk menjaga kerukunan hidup bertetangga di kampungnya, Dewi mengaku hanya menjual bakso ayam.
”Saya tidak menjual bakso sapi karena tetangga saya disini tidak makan daging sapi," Terang Dewi seraya menambahkan jika dirinya dan tetangga hidup rukun damai berdampingan walau berbeda keyakinan.
Sebaliknya tetangganya juga tidak pernah meminta daun dari pohon yang ditanam Yan untuk sesajen karena menghormati Yan yang memeluk agama Islam.
Terpisah, Kepala Desa Markisa, Johan Safri, yang dihubungi via telepon membenarkan kalau Yansaladin sudah dikembalikan ke keluarganya.
“Tadi diantar oleh sembilan anggota polisi baik dari Polda, Polres dan Polsek Lubukbatang," kata Kades seraya menambahkan, pihaknya bersyukur warga desanya sudah kembali dan tidak terbukti terlibat jairngan teroris.
Menurut Kade,s sejak kecil Yan memang sudah dikenal warga sekampung sebagai putera desa yang berprestasi dibidang olahraga dan tidak pernah berbuat hal yang mencurigakan. (eni)