Berita OKU

Tak Terbukti, Yansaladin Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Anti Teror Dipulangkan

Setelah sempat diamankan polisi sejak tanggal 18 Mei 2018, akhirnya Yansaladin ayah satu anak ini dikembalikan kepada keluarganya.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/LENI JUWITA
Yansaladin (Baju kaos hitam) bertuliskan Let Me Out saat diserahterimakan dari polda ke Kades Markisa. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Leni Juwita

SRIPOKU.COM.BATURAJA -- Perasaan syukur dan luapan kebahagiaan  warga Desa Markisa, Kecamatan Lubukbatang, Kabupaten Ogan Komering Ulu, terlihat ketika menyambut kepulangan Yansaladin (terduga teroris) yang ditangkap Densus 88 Anti Teroris sepekan yang lalu.

Setelah sempat diamankan polisi terhitung sejak tanggal 18 Mei 2018, akhirnya ayah satu anak ini dikembalikan kepada keluarganya dikampung halamannya di Desa Markisa.  

Menurut informasi, Yansaldin dikembalikan kepada keluarganya pada Kamis, tanggal 24 Mei 2018, pukul 17.30.

Yansaladin telah tiba di rumah pribadinya di Desa Markisa dengan menggunakan kendaraan roda empat jenis Innova dengan nopol B 1244 BH, didampingi oleh pihak dari Polda Sumsel dan Polres OKU.  

Penyerahan Yansaladin dari pihak Polda Sumsel bertempat  di kantor Desa Markisa dan disaksikan oleh Kepala Desa Markisa, Johan Safri, beserta perangkatnya dan masyarakat  Dusun I Desa Markisa, dimana selanjutnya Yansaladin langsung menuju ke rumahnya.

Selama penyerahan kondisi berlangsung dalam keadaan aman dan kondusif.

Disisi lain, isteri  Yansaldin, Dewi Anggraini (28) merupakan orang yang paling bersyukur menyambut kepulangan suaminya.

Sujud syukur dan tangisan kebahagiaan mewarnai pertemuan Yansaladin dan keluarganya.

Sebelumnya Dewi memang sudah optimis bahwa suaminya tidak bersalah.

”Saya sudah bilang Wallahi, apabila suami saya tidak terbukti bersalah maka secepatnya harus dikembalikan," kata ibu satu anak ini.

Menurut Dewi, suaminya memang rajin ibadah dan terus belajar agama dan membaca buku tuntunan Rasul karena Nabi Muhammad SAWadalah tauladan umat Islam.

Bahkan Yansaladin rajin memberi nasihat kepada anak-anak  perempuan yang sudah remaja agar memakai jilbab untuk menjaga aurat.

Sejak menikah tahun 2012 lalu, pasangan suami isteri ini dikaruniai satu orang orang anak bernama Hafiz , dimana putera yang baru berumur 4 tahun ini sudah hafal beberapa surah-surah pendek.

“Dia rajin mendengar ayahnya membaca tilawah, dan sudah banyak surah yang hafal,” terang Dewi seraya menambahkan, untuk membantu anaknya menghafal ayat Suci Al-Qur’an, Yansaladin dan Dewi memang tidak memperkenalkan musik atau menonton TV .

Ini karena menurut wanita jebolan Jurusan Bahasa Inggris UIN Bandarlampung ini, tilawah tidak bisa dicampur dengan musik atau menonton televisi.

Menurut Dewi, selama dia menikah dengan Yansaladin suaminya tidak pernah terlibat jaringan teroris, bahkan dengan kakak kandungnya, ZK, yang ditangkap karena diduga teroris Yan tidak pernah ada kontak lagi.

Pria yang dikampungnya akrab disapa Mas Yan ini paling jauh pergi ke Kota Baturaja untuk berbelanja kebutuhan jualan bakso bakar dan makanan jajanan untuk dijual di halaman rumahnya.

Biasanya, kata Dewi, Yan akan berbelanja ke Kota Baturaja untuk membeli kebutuhan jualan, semua kebutuhan yang akan dibeli sudah dicatatkan oleh Dewi sehingga Yan tinggal pergi belanja ke pedagang yang sudah menjadi langgganan mereka.

Demi untuk menjaga kerukunan hidup bertetangga di kampungnya, Dewi mengaku hanya menjual bakso ayam.

”Saya tidak menjual bakso sapi karena tetangga saya disini tidak makan daging sapi," Terang Dewi seraya menambahkan jika dirinya dan tetangga hidup rukun damai berdampingan walau berbeda keyakinan.

Sebaliknya tetangganya juga tidak pernah meminta daun dari pohon yang ditanam Yan untuk sesajen karena menghormati Yan yang memeluk agama Islam.

Terpisah, Kepala Desa Markisa, Johan Safri, yang dihubungi via telepon membenarkan kalau Yansaladin sudah dikembalikan ke keluarganya.

“Tadi diantar oleh sembilan anggota polisi baik dari Polda, Polres dan Polsek Lubukbatang," kata Kades seraya menambahkan, pihaknya bersyukur warga desanya sudah kembali dan tidak terbukti terlibat jairngan teroris.

Menurut Kade,s sejak kecil Yan memang sudah dikenal warga sekampung sebagai putera desa yang berprestasi dibidang olahraga dan tidak pernah berbuat hal yang mencurigakan. (eni)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved