Berita Palembang

Banyak Reklame Tergusur Proyek Pembangunan, Capaian PAD Reklame Palembang 102,89 Persen

"Banyaknya reklame dicopot tidak membuat PAD jeblok. Kuncinya semua harus sungguh-sungguh," ungkap Shinta Raharja

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Plang reklame yang terlihat kosong di Simpang 5 Kampus Palembang. 

Perusahaan itu meliputi CV Panca Begawan, CV Dacis, Tri Media Advertesing, Network Armas Artindo, Devis Jaya, PT Prima Prosindo, CV Dimas Prasetya, CV Citra Sriwijaya, CV Anggrek Advertising, PT Admonrial Tri Tunggal Perkasa, PT Hajon Multi Media Advertindo.

"Tidak ada titik terang. Padahal rapat dengan komisi IV sudah dua kali. Yang mana peserta rapat itu Walikota diwakili Dinas Tata Kota 3 orang, Wakita Karya 4 orang diketuai Bambang P, Dishubkominfo, BPKAD Kota Palembang, dan dinas yang terkait dengan proyek LRT," kata Yayul yang juga anggota Fraksi PDIP Sumsel.

Dikatakannya, ada surat perintah dari Waskita Karya untuk membongkar. Ada kesepakatan hasil rapat dengar pendapat bahwa yang terkena pembongkaran 151 titik reklame yang telah diaepakati. Berdasarkan survei tata kota dan Waskita Karya.

"Paling tidak ganti kerugian material ini dulu belum jelas. Apalagi untuk relokasi itu yang punyi wilayah Walikota. Izin yang mengeluarkan Walikota itu tim terpadu 9 SKPD."

"Pemutusan kontrak, relokasi belum ada. Sewa tempat dengan pemilik tanah," kata Yayul yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Palembang.

Baca: Imigrasi Palembang Waspadai Daerah Perairan Sebagai Pintu Masuk WNA ke Sumsel

Diakuinya sebetulnya pemasukan PAD dari reklame ini pada 2015 sebesar Rp 16,5 M. Melampaui target Rp 12,5 lebih M. Target 2016 Rp 16,5 M.

"Rapat rerakhir April 2016. Hasil rapat inventarisir titik diajukan ke Jakarta."

"Apakah include dalam penggusuran Waskita Karya atau Departemen. Yang mensahkan ganti rugi itu BPKP. Korban reklame ini menuntut Rp 50 miliar."

"Di luar 151 titik, juga Videotron milik Dimas Prasetya Jl Kapten A Rivai diminta bongkar oleh Waskita Karya. Padahal di luar yang diaepakati selama ini. Tahu-tahu diminta bongkar," tegasnya.

Sementara Marco Sulistiyo Kepala LRT Zona 4 dari PT Waskita Karya yang dikonfirmasi mengatakan tidak ada tidak lanjut lainnya.

"Gak ada tindak lanjut. Kami sesuai dengan rapat, siap membongkar dan mengembalikan workshop advertising. Kita bantu ngebongkar dan ngrim ke gudang mereka," kata Marco.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved