Sebelum Hadang Teroris dan Gugur Ipda Auzar Kirim Pesan Terakhir untuk Wakapolri, Dia Sangat Dekat

Banyak kenangan mendalam menunjukkan Ipda Auzar, korban tabrakan oleh pelaku teroris dengan menggunakan mobil Avanza...

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
Ipda Auzar atau tepatnya Iptu Anumerta Auzar, orang dekat Wakapolri dan dikenal saleh 

Auzar menghadangnya di depan pintu masuk gedung Polda Riau. Dia menghadang karena terlihat dari dalam mobil dua pria dengan samurai menyerang polisi.

Keberaniannya menghadap mobil itu akhirnya merenggut nyawanya. Setelah ditabrak, Ipda Auzar sempat dirawat di RS Bhayangkara Polda Riau. Tak lama setelah mendapat penanganan medis, Ipda Auzar mengembuskan napas terakhir.

Seperti diketahui, Ipda Auzar atau lebih tepatnya Iptu Anumerta Auzar, merupakan personel Direktorat Lalu Lintas Polda Riau yang juga dikenal sebagai sosok religius.

Bahkan, sebelum meninggal ditabrak mobil yang dikendarai teroris, korban diketahui baru saja melaksanakan shalat Dhuha.

"Kita semua merasa kehilangan sosok beliau. Bukan hanya polisi, tapi juga ulama dan ustaz di sini," kata Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Pol Rudi Syarifudin di Pekanbaru, Rabu (16/5).

Hal serupa juga diungkapkan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal, yang mengatakan, Auzar orang baik dan selalu membuka kedua tangannya untuk membantu.

"Waktu Pak Wakapolri sebagai Kasubdit Regident, dulu sebutannya Kabag Regident Ditlantas Polda Riau, beliau (Iptu Anumerta Auzar) sopirnya. (Iptu Anumerta Auzar) yang bantu keseharian, makanya Pak Waka ke sana, bantu pemakaman," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal.

Iqbal menceritakan hal itu kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/5/2018).

Iqbal, yang pernah bertugas di Polda Riau, juga mengenal sosok Iptu Anumerta Auzar. Pada tahun 2000, Iqbal, yang baru saja dipindahtugaskan, hendak mencari tempat tinggal.

"Saya kan pertama di sana, nggak tahu ke mana. Beliau (Iptu Anumerta Auzar) nawarin, kalau mau kos, dibawa ke Jalan Sumatera. Jadi dia selalu ingin membantu. Makanya saat saya dengar kabar itu, saya sedih juga," tutur Iqbal.

Terkait Jaringan Sumsel dan Sempat Datangi Mako Brimob
TERKAIT pengembangan keempat pelaku teror di Polda Riau terkait dengan jaringan di Sumsel dimana ada dua orang pelaku di Sumsel yang ditangkap petugas.

Pemeriksaan terhadap dua terduga teroris yang ditangka Densus di KM 5, Zulkarnain mengatakan, dua terduga teroris yakni Heri Hartanto alias Abu Rahman (38) dan Hengki Satria alias Abu Ansor (39), masih menjalani pemeriksaan.

Adapun empat orang teroris di Riau tersebut adalah Mursalim alias Ical alias Pak Ngah (42), Suwardi (28), dan Adi Sufiyan (26). Tiga orang itu merupakan warga Dumai. Satu jenazah lagi atas nama Daud.

Para terduga teroris itu disebut tergabung dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Kelompok ini berafiliasi dengan ISIS.

Polri mengatakan 4 terduga teroris penyerang Mapolda Riau sempat mendatangi Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pascakerusuhan. Namun mereka kembali ke Riau.

Halaman
123
Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved