Bom Bunuh Diri Surabaya
Sebut Teror Bom Hanya 'Pengalihan Isu' di Facebook, Wanita Ini Pasrah Diciduk Polisi!
Polri menegaskan tidak ada upaya pengalihan isu di balik aksi teror bom di Surabaya dan Sidoarjo. Tudingan itu hanya hoax
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
Kabid Humas Polda Kalimantan Barat ,Kombes Pol Nanang Purnomo membenarkan bahwa FSA telah diamankan dari sebuah rumah kos, Jl Sungai Mengkuang, Desa Pangkalan Buton, Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat.
"Ya, benar. Kami amankan yang bersangkutan," ujar Nanang, ketika konfirmasi, Senin (14/5/2018).
Nanang menyebut FSA tengah diperiksa oleh petugas.
Sebelumnya, FSA ditangkap pada Minggu (13/5/2018) pukul 16.00 WIB oleh personel Satuan Reskrim Polres Kayong Utara.
Dalam akun Facebook-nya, FSA menulis status analisisnya, yaitu tragedi bom Surabaya adalah rekayasa pemerintah.
"Sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui.
Sekali ngebom:
1. Nama Islam dibuat tercoreng
2. Dana trilyunan anti teror cair
3. Isu 2019 ganti presiden tenggelam.
Sadis lu bong... Rakyat sendiri lu hantam juga. Dosa besar lu..!!!" tulis FSA, sebagaimana dikutip dari akun Facebook FSA.
FSA juga menulis status tragedi Surabaya sebuah drama yang dibuat polisi agar anggaran Densus 88 Antiteror ditambah.
"Bukannya 'terorisnya' sudah dipindahin ke NK (Nusakambangan) Wah ini pasti program mau minta tambahan dana anti teror lagi nih? Sialan banget sih sampai ngorbankan rakyat sendiri? Drama satu kagak laku, mau bikin drama kedua," tulis FSA.
Baca: Detik-detik Penangkapan, Terduga Teroris di JMP Dekat Lokasi Bom Polrestabes Surabaya
Nantinya kasus ini akan diserahkan penyidik Polres Kayong Utara kepada Polda Kalimantan Barat.
Dari tangan FSA, polisi menyita satu unit ponsel Samsung J3.