Fakta Lengkap Bom Bunuh Diri Surabaya dan Sidoarjo, Kronologi Hingga Jumlah Korbannya
Dua daerah di Jawa Timur diguncang ledakan bom pada Minggu (13/5). Di Kota Surabaya, serangan bom bunuh diri terjadi di tiga gereja.
Penulis: Siti Olisa | Editor: Siti Olisa
SRIPOKU.COM -- Rentetan teror bom terjadi di wilayah Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, dalam dua hari terahir berhasil diidentifikasi oleh pihak kepolisian.
Dua daerah di Jawa Timur diguncang ledakan bom pada Minggu (13/5). Di Kota Surabaya, serangan bom bunuh diri terjadi di tiga gereja.
Sedangkan di Kabupaten Sidoarjo bom meledak di Rusunawa Wonocolo, di waktu yang berbeda, yakni setelah 14 jam kejadian bom Surabaya yang terjadi di tiga gereja.
Baca: Lagi, Terduga Teroris Ditangkap di Parkiran Gedung Graha Pena Surabaya, Ini Kronologinya
Senin (14/5) pagi, Mapolrestabes Surabaya diserang bom kendaraan dan menyebabkan seorang anggota kepolisian menjadi korban.
Berikut ini adalah rangkuman fakta-fakta kejadian itu.
Baca: Antisipasi Aksi Teror Saat Asian Games 2018, PT JSC Rencanakan Langkah Pencegahan
Serangan Bom Bunuh Diri di Surabaya
Pada Minggu (13/5) Kota Surabaya serangan bom bunuh diri terjadi di tiga gereja yang ada di Surabaya.. Bom pertama meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel pada pukul 06.30 WIB.
Lantas bom kedua meledak di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB, disusul serangan bom ketiga di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53 WIB.
Serangan terjadi ketika jemaah gereja sedang melaksanakan ibadah misa Minggu.
Baca: Marwan Tegaskan Perusahaan Batubara Jangan Saat Ribut Saja Butuh dengan Pemkab Lahat
Jumlah Korban
Hingga saat ini korban tewas dalam serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya berjumlah 13 orang. Menurut polisi, itu sudah termasuk para pelaku diduga berjumlah enam orang.
Sedangkan korban luka-luka tercatat mencapai 41 orang.
Polisi Ungkap Terduga Pelaku
Setelah melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, polisi menyatakan seluruh pelaku adalah satu keluarga.
Mereka adalah DU bersama istrinya PK, dan empat orang anak yang berinisial YF, FH, Fa, serta PR.
YF, adalah anak sulung dari DU dan PK, dan saat ini masih duduk di bangku SMA.
Baca: Pemkab Musirawas dapat Bantuan Satu Unit Kendaraan Lavatory dari Grup PT GSSL, Dapo dan PT PPA
Selanjutnya FH, anak kedua dari DU dan PK masih duduk di bangku SMP.
FS merupakan anak ketiga, berjenis kelamin perempuan dan masih sekolah kelas V SD.
Selanjutnya, FR merupakan anak keempat, dan masih duduk di kelas 2 SD.
DU sehari-hari dikenal sebagai pengusaha yang bergerak di bidang produksi minyak kemiri.
Baca: Ribuan Karyawan Bank Sumsel Babel Antusias Ikuti Sosialisasi Asian Games 2018
Sedangkan isteri DU, PK, sempat bekerja menjadi perawat di salah satu rumah sakit di Surabaya.
Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, DU merupakan pimpinan kelompok Jamaah Ansharut Daulah di Surabaya. Kelompok itu adalah pengikut Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Kronologi Serangan Bom di Surabaya
Menurut polisi, para terduga pelaku berangkat buat melakukan serangan secara terpisah. Terduga pelaku pasangan suami istri DU dan PK serta dua anak, FS dan FR, berangkat bersama menggunakan mobil.
Sedangkan YF dan FH berboncengan dengan sepeda motor sambil membawa bom. Mereka langsung menuju Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel dan melaksanakan serangan pada pukul 06.30 WIB.
DU lantas mengantar sang istri dan kedua anaknya ke Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, dan langsung melakukan serangan pada pukul 07.15 WIB. DU yang memasang bom di mobilnya kemudian menuju Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno. Dia menerobos ke tempat parkir dan meledakkan bom pada pukul 07.53 WIB.
Baca: Alasan 3 Keluarga Nekat Ledakkan Bom Bunuh Diri di Surabaya, Bukan Soal Agama Tapi Dendam Ini
Presiden Joko Widodo Tengok Lokasi Kejadian
Presiden Joko Widodo membatalkan seluruh agenda kepresidenan pada Minggu (13/5), dan langsung terbang ke Surabaya. Dia lantas melihat lokasi kejadian di GKI di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.
Presiden Jokowi juga melawat ke Rumah Sakit Surabaya H.S Samsoeri Mertojoso, tempat korban tewas disemayamkan dan yang luka-luka dirawat.
ISIS Klaim Serangan Bom Surabaya
Kelompok radikal Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Surabaya, pada Minggu (13/5). Mereka menyatakan hal itu melalui biro pemberitaan ISIS, Amaq News Agency.
Baca: LIVE STREAMING: Konser Kemenangan LIDA, Pemenang Anda yang Menentukan, Dukung Rara Ini Caranya!
Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Surabaya
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Gegana menggeledah tempat tinggal terduga pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, pada Minggu (13/5), sekitar pukul 18.00 WIB.
Rumah itu berada di perumahan Wisma Indah blok K22 RT 02/RW 03 Kelurahan Wonorejo, Rungkut, Surabaya.
Rumah dihuni oleh DU bersama isterinya PK dan empat orang anak yang bernama YF, FH, Fa, serta PR.
Polisi menemukan sejumlah busur dan anak panah, serta empat bom aktif berdaya ledak tinggi, beserta sisa bahan baku bom. Bom itu berjenis TATP (triacetone triporopsaid).
Mereka juga menemukan potongan gabus (styrofoam) yang dipakai buat membungkus bom, dan berfungsi memperbesar ledakan. Mereka lantas menjinakkan sisa bom aktif di lokasi.
Baca: Bawa Tas Mencurigakan dan Melintasi Jalan Yang Sudah Ditutup, 2 Pemuda Ini Diamankan Petugas
Ledakan di Rusunawa Sidoarjo
Selang 14 jam kemudian, ledakan bom terjadi di Blok B Lantai 5 Rusunawa Wonocolo, Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo.
Jumlah Korban
Menurut Polda Jawa Timur, ledakan itu merenggut tiga nyawa. Mereka adalah lelaki bernama Anton Febriyanto (47), seorang perempuan diduga istrinya, Puspitasari (47), serta seorang anak RAR (17). Ketiga jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya.
Menurut polisi, tim Densus 88 memutuskan menembak mati Anton karena saat sekarat dia masih menggenggam tombol picu bom. Sedangkan dua anak Anton, yakni FP (11) dan GHA (10) yang terluka dilarikan ke Rumah Sakit Siti Khodijah, oleh anak keduanya, AR (15).
Polisi Temukan 3 Bom Aktif di Sidoarjo
Polda Jatim dan tim Gegana menggeledah rumah di Blok B Lantai 5 Rusunawa Wonocolo, Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo.
Baca: Lepas Peserta Jalan Sehat, Alex Noerdin Ajak Warga Sukseskan Asian Games 2018
Menurut polisi, di dalam kamar ditemukan tiga bom aktif, dan sejumlah bahan baku pembuat bom dalam jumlah banyak.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung menyatakan kuat dugaan bom itu tidak sengaja meledak ketika sedang dirakit.
Diduga Anton dan terduga pelaku bom gereja Surabaya mempunyai keterkaitan.
Penghuni Rusun Sidoarjo Dievakuasi
Polisi kemudian mengevakuasi seluruh penghuni di Blok B Rusunawa Wonocolo, Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo. Hal itu dilakukan karena polisi masih menggelar olah tempat kejadian perkara.
Para penghuni sementara diinapkan di masjid setempat.
Polisi berjanji hari ini olah TKP selesai dan para penghuni bisa kembali ke kediaman mereka.
Mapolrestabes Surabaya Diserang
Sekitar pukul 08.50 WIB, Mapolrestabes Surabaya diserang oleh bom yang diledakkan menggunakan kendaraan. Seorang anggota kepolisian menjadi korban.
Berdasarkan rekaman CCTV, saat itu sebuah minibus hendak memasuki gerbang penjagaan Mapolrestabes untuk dilakukan pemeriksaan oleh tiga petugas jaga dan provost.
Baca: Ini Keseharian Dita Oepriarto di Rumah, Otak Pengeboman di Surabaya, Astaga! Pantas Tetangga Kaget
Saat mobil tersebut diperiksa, dua motor mencoba menyalip mobil yang diperiksa. Saat dilakukan pemeriksaan itulah pengendara yang membonceng seorang perempuan itu meledakkan diri.
"Dipastikan (serang) kendaraan roda dua, membonceng seorang wanita," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, Senin (14/5/2018).
Frans mengatakan, ada empat polisi yang menjadi korban luka dan enam warga yang berada di lokasi ledakan menjadi korban luka. Sedangkan korban tewas diduga pelaku 4 orang.
Ledakan susulan kembali terdengar dari radius 200 meter Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Jawa Timur, sekitar pukul 10.50 WIB. Dugaan sementara yang beredar, ledakan tersebut berasal dari bom yang sebelumnya dibawa pelaku, namun belum diledakkan.
Belum diketahui ledakan apa yang terjadi, namun terdengar sangat jelas oleh sejumlah petugas, awak media, dan petugas kesehatan yang berjaga di wilayah aman.
(Sripoku.com/Siti Olisa)