Eks Anggota Jamaah Islamiyah Ungkap Penyebab Insiden Bom di Cianjur, Terkait ISIS? Ini Penjelasannya
Seorang eks Jamaah Islamiyah (JI), Ali Fauzi menyampaikan analisanya terkait tragedi bom di tiga gereja surabaya.
Terkait pemilihan gereja sebagai lokasi serangan, Ali menjelaskan, hal itu menyerupai aksi pada tahun 2000.
Kala itu, ada gerakan serentak di sembilan kota di Indonesia, termasuk di Batam, Pekanbaru, Mojokerto, Bandung, dan Jakarta dengan pengiriman 25 paket bom.
"Yang beda, modelnya antara dulu dan sekarang," ujarnya.
Lebih lanjut, Ali berasumsi bahwa pelaku pengeboman di Surabaya bukan merupakan perakit bom besar.
Anggapannya itu berdasarkan efek ledakan yang terjadi.

Menurutnya, api dan asap yang membumbung tinggi bukan efek residu, melainkan karena hal lain yang terbakar di sekitar lokasi.
"Kalau warna asap juga bisa dipelajari bahan peledaknya dari apa. Tergantung bahannya," ujarnya.
Jika ada kesamaan pola, kata Ali, maka dengan mudah untuk mengidentifikasinya.
Apakah sama dengan yang dulu (kelompok insiden tahun 2000, red) yang berafiliasi dengan ISIS atau tidak.
"Bom dari kelompok baru atau lama," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul :
Kata Eks Jamaah Islamiyah Soal Bom di Gereja Surabaya, Sebut Berhubungan dengan ISIS & 'Orang Lama'