Tiga Tim SMAN Plus 17 Palembang Ikuti Lomba INaSEC, Boyong 3 Medali Perunggu Sekaligus
Usaha ketiga tim dari SMAN 17 Palembang ini patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, tiga tim sekaligus ini borong medali perunggu,
Penulis: Yuliani | Editor: Reigan Riangga
Laporan wartawan Sripoku.com, Yuliani
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Usaha ketiga tim dari SMAN 17 Palembang ini patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, tiga tim sekaligus ini borong medali perunggu, dalam ajang Science Enterprise Challange yang merupakam lomba inovasi dan kewirausahaan di bidang sains.
Dimana lomba ini mendayagunakan teknologi internet untuk mencakup kompetensi secara global yang digelar belum lama ini.
Kegiatan tersebut digelar oleh Indonesia Nasional Science Enterprise Challange (INaSEC) yang diikuti pelajar se-Indonesia dilaksanakan secara online pada tanggal 31 Maret 2018 lalu.
Baca: Mau Kirim Barang, Cukup Hanya dengan Jempol, Begini Caranya!
Tiga tim dari SMAN Plus 17 Palembang masing-masing membawakan presentasi yang berbeda, yakni tim satu mempresentasikan pembuatan Paper O, tim dua dengan mempresentasikan Woodern, sedangkan tim ketiga mempresentasikan Woodle Chine (Powered by Boardie Apps).
Salah satu dari ketiga tim, Kemas Muhammad Habil Sabilirohim kelas 11-9 IPA dari tim 1 mengatakan, perlombaan INaSEC ini dilakukan secara online dengan memprensentasikan perencanaan bisnis. Masing-masing tim maksimal 6 orang.
Baca: Curi Motor Tetangga, Aksi Putra Terekam CCTV, Pengakuannya Bikin . . .
"Tim saya merencanakan bisnis pembuatan paper O, yang menggunakan kertas yang tidak terpakai lagi," ujarnya saat ditemui SMAN 17 Palembang, Rabu (18/4/2018).
Dengan menggunakan mesin timber protorek semacam alat membuatan daur ulang kertas yang tidak terpakai, nanti akan olah lagi sehingga kembali lagi ke kertas yang bisa digunakan, namanya paper O diambil dari simbol 3r.
Baca: Siaran Langsung Penandatanganan Kerjasama PT. Semen Baturaja dan Sriwijaya FC, Ini Linknya
"Seperti kertas HVS atau kertas yang sudah ada tulisannya, terus kami buat ada semacam sistem, pertama kertas akan dibland, terus dibland lagi ditambah air jadi seperti bubur dan difilter menggunakan mesin timber setelah itu dicetak untuk menjadi kertas, terakhir dikeringkan pakai alat pemanas," ungkap Habil.
Ia menambahkan, memang paper presentasi sesuai dengan tema yang ditentukan, yaitu bersifat kecintaan pada lingkungan hidup atau nature friendly.
"Itu salah satu bisnis plan yang kita persentasikan dalam bentuk video dan juga makalah untuk mengurangi pengunaaan kayu dan memanfaatkan kertas yang tidak terpakai," jelasnya.
Baca: Diserang Hama, Tiga Hektar Sawah di Kikim Lahat Terancam Gagal Panen
Diakuinya, untuk timnya ada tantangan tersendiri untuk mempresentasikan perencanaan bisnisnya.
"Kita beri waktu 12 jam untuk menyelesaikan presentasi ini, dari jam 9 pagi sampai jam 9 malem," ungkap Habil.
Hal yang sama juga diungkapkan tim Auvan Lutfi Cs dan tim M Andika Maulana Cs . Auvan dan kawan-kawan membuat mesin daur ulang kayu yang dikasih nama woodleclchine.
Baca: Wujudkan Pempek Mendunia, ASPPEK Ingin Luruskan Sejarah Makanan & Kain Khas Palembang Ini
"Serbuk kayu yang tidak dipakai didaur ulang yang masukkan dalam mesin dan dicampur bahan kimia yang nantinya bisa kembali menjadi kayu kembali setelah dicetak," jelas Auvan di waktu dan tempat yang sama.
Sedangkan Andika dan kawan-kawan mengurangi pengunaan kayu dengan cara membuat produk seperti kursi yang dicampur dengan plastik bekas yang didaur ulang.
Baca: Dijanjikan Bakal Dapat Undian Sepeda Motor, Uang Lukman di ATM Ludes Dikuras
"Kalau tim kami untuk mengurangi pengunaan kayu, kami mempunyai bisnis plan dengan mencampurkan kayu dengan sampah plastik sehingga limba sampah plastik pun dapat digunakan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SMAN Plus 17 Palembang, Parmin mengatakan terus meningkatkan dan mendorong para siswanya untuk bersaing baik ditingkat nasional maupun internasional.
"Kita selalu memberikan dukungan kepada para siswa kita untuk meningkatkan prestasinya," ujarnya. (*)