Menstrual Cup Tak Disarankan Bagi yang Masih Perawan? Begini Penjelasannya

Haid atau menstruasi merupakan salah satu bagian dari kehidupan wanita usia reproduksi. Untuk menampung cairan haid,

Editor: Bedjo
ist
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM - Haid atau menstruasi merupakan salah satu bagian dari kehidupan wanita usia reproduksi. Untuk menampung cairan haid, wanita dapat menggunakan beberapa jenis alat seperti pembalut, tampon, ataupun menstrual cup. Untuk menstrual cup yang kini kembali menjadi tren, amankah digunakan oleh wanita dengan vagina perawan?

Berita Lainnya:  Perempuan yang Sedang Menstruasi Sebaiknya Batalkan Kunjungi Habitat Komodo, Ini Penjelasannya

dr. Reza Fahlevi dari website Klikdokter.com mengulas tentang menstrual cup dan efek penggunaannya bagi wanita yang masih perawan pada Minggu (8/4) pukul 14.46 WIB. Ulasan itu diunggah kembali ke akun klikdokter.com, Senin (9/4) pukul 22.30 WIB.

Untuk menjawab pertanyaan ini, yuk bahas terlebih dahulu mengenai keperawanan serta penggunaan menstrual cup. Simak ulasan dibawah ini.

Keperawan seorang wanita
Secara tradisional, perawan diartikan sebagai wanita yang masih memiliki selaput dara yang utuh. Selaput dara pada wanita merupakan jaringan tipis pada vagina dengan ukuran dan bentuk yang berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita lain.

Menstrual cup.
Menstrual cup. (casadekarma.com.au)

Selaput dara memiliki lubang, sehingga memungkinkan darah dari rahim keluar saat terjadi menstruasi.

Masyarakat umum beranggapan hilangnya keperawanan hanya terjadi saat melakukan hubungan seksual pertama kali, yaitu saat masuknya penis ke dalam vagina dan ditandai dengan keluarnya darah setelah robeknya selaput dara.

Tetapi sebenarnya, berbagai aktivitas fisik berat seperti naik sepeda, berolahraga berat, memasukkan jari atau benda asing ke dalam vagina, atau kecelakaan seperti jatuh juga dapat menyebabkan robeknya selaput dara.

"Tidak adanya darah saat pertama kali melakukan hubungan seksual lantas juga bukan berarti wanita tidak lagi perawan. Karena ada jenis selaput dara yang bersifat elastis dapat menyebabkan seorang wanita tidak mengeluarkan darah saat pertama kali melakukan hubungan seksual," ujar dr. Reza.

Penggunaan menstrual cup
Penggunaan menstrual cup saat menstruasi pada wanita Indonesia belum terlalu populer. Sebagian besar wanita Indonesia lebih memilih menggunakan pembalut saat sedang menstruasi. Dengan adanya tren menstrual cup ini, wanita pun berbondong-bondong untuk mencobanya.

Menstrual cup merupakan penampung cairan haid yang terbuat dari bahan elastis dan berbentuk seperti mangkuk atau cawan. Saat menstruasi, menstrual cup dimasukan ke dalam vagina melalui lubang vagina dengan cara menguncupkan permukaan menstrual cup yang elastis.

Setelah masuk ke dalam vagina, menstrual cup yang tersedia dalam berbagai ukuran ini akan mengembang ke posisi semula. Selama menstruasi, cairan haid akan tertampung dalam menstrual cup dan dapat dilepas setelah beberapa jam dengan menarik menstrual cup keluar vagina.

Dengan demikian, cairan haid yang tertampung dapat dibuang dan menstrual cup dapat dibersihkan untuk digunakan kembali.

Menstrual cup bagi wanita perawan
Telah dijelaskan bahwa selaput dara memiliki lubang yang memungkinkan keluarnya darah menstruasi dari rahim. Secara teori menstrual cup yang dikuncupkan dapat masuk melewati selaput dara tanpa menyebabkan kerusakan selaput dara jika dilakukan dalam keadaan rileks, dengan teknik yang benar dan ukuran menstrual cup yang sesuai.

Akan tetapi, ada beberapa alasan dan pertimbangan mengapa wanita perawan perlu ekstra hati-hati saat menggunakan menstrual cup.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved