Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman Diduga Sembunyikan Ibunya dari Raja Salman dan Publik
Pangeran Mohammed sebelumnya menyatakan, sang ibu sedang berada di luar negeri untuk menjalani perawatan medis.
SRIPOKU.COM, WASHINGTON DC - Kedutaan besar Saudi di Washington DC menyangkal laporan NBC News terkait Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, yang disebutkan menyembunyikan keberadaan ibunya dari ayahnya, Raja Salman, dan publik.
Seperti dilansir Kompas.com yang dikutip dari NBC News, Kamis (15/3/2018), sebanyak 14 pejabat dan mantan pejabat senior AS menyebutkan, Pangeran Mohammed tidak memperbolehkan ibunya untuk bertemu Raja Salman selama lebih dari dua tahun.
Pangeran Mohammed sebelumnya menyatakan, sang ibu sedang berada di luar negeri untuk menjalani perawatan medis.
Baca: Mengerikan! Video Detik-detik Diduga Pangeran Arab Meninggal Beredar, Tapi Ada Momen Janggal Ini
Baca: Miliki Pengaruh Penting di Arab Saudi, Ini Sederet Jabatan Pangeran Arab Bandar bin Khalid, Ternyata
Baca: Sebelum Bunuh Diri, Pangeran Arab Saudi Sempat Berdebat dengan Aparat. Diduga Menolak Dideportasi
Baca: Siapa Sebenarnya Pangeran Bandar bin Khalid Al Saud? Pekerjaannya Sungguh Mencengangkan
"Jadi Raja Salman tidak akan tahu anaknya kalau berada di belakang penyebab istrinya terus absen," kata sumber dari pejabat AS secara anonim kepada NBC News.
Pangeran Mohammed disebut khawatir dengan ibunya yang kemungkinan menentang rencananya untuk meraih kekuasaan di kerajaan tersebut.
Sang ibu yang merupakan istri ketiga dari Raja Salman, diyakini akan mempengaruhi raja untuk mencegahnya menjadi putra mahkota.
Pejabat AS menyatakan, Pangeran Mohammed menempatkan ibunya di sebuah istana di Arab Saudi untuk beberapa lama, tanpa sepengetahuan sang raja.
Baca: Tinggalkan Istri dan 4 Orang Anak, Ini Biodata Pangeran Arab Bandar bin Khalid yang Meninggal Dunia
Baca: Incar Kediaman Raja Salman, Arab Saudi Hancurkan Rudal Houthi
Baca: Sempat Heboh, Jokowi Cuma Guyon saat Sebut Kecewa terhadap Raja Salman
Pada Juni 2017, Pangeran Mohammed tiba-tiba menggantikan posisi saudaranya, Pangeran Mohammed bin Nayef, untuk menjadi putra mahkota kerajaan yang kaya minyak tersebut.