Mengintip Fakta Fenomena Matahari Halo. Ternyata Fenomena Langka Itu Disebabkan Oleh Hal Ini

Pagi ini, warga Palembang dihebohkan dengan fenomena alam yang begitu indah, yaitu Halo Matahari.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Odi Aria Saputra
IST
Fenomena matahari halo. 

Laporan wartawan Sripoku.com , Odi Aria

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- - Pagi ini, warga Palembang dihebohkan dengan fenomena alam yang begitu indah, yaitu Halo Matahari.

Halo Matahari merupakan fenomena optik yang menampilkan bentuk cincin di sekitar sumber cahaya.

Di alam biasanya kita lihat saat bulan purnama atau saat matahari terang di siang hari.

Fenomena tersebut terjadi akibat refleksi dan refraksi cahaya matahari atau bulan oleh kristal-kristal es yang terdapat di awan cirrus, awan yang terletak di tingkatan atmosfer yang disebut troposfer, sekitar 5-10 km dari permukaan bumi.

Halo adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya Matahari atau Bulan.

Fenomena Halo Matahari adalah lingkaran seperti pelangi yang mengelilingi matahari. Halo matahari adalah fenomena yang lebih sering terjadi di langit.

Adapun proses terjadinya Halo Matahari adalah saat awan cirus hanya merefleksikan dan merefraksikan cahaya matahari, biasanya halo yang terbentuk hanya cincin yang tak berwarna.

Baca: BREAKING NEWS: Warga Palembang Heboh Lihat Fenomena Langka Ini Diatas Langit!

Namun jika pada sudut yang tepat, bisa terjadi juga dispersi sehingga cincin yang terjadi juga berwarna seperti halnya pelangi.

Dikutip sripoku.com dari wikipedia, matahari hali adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan.

Pemandangan ketika pelangi mengitari matahari di Palembang, Jumat (16/3/2018).
Pemandangan ketika pelangi mengitari matahari di Palembang, Jumat (16/3/2018). (SRIPOKU.COM/REFLY PERMANA)

Ada berbagai macam halo, tetapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus yang dingin yang berada 5–10 km atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer.

Fenomena ini bergantung pada bentuk dan arah kristal es, cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar matahari menjadi terpecah kedalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pada pelangi.

Baca: Sebelum Bunuh Diri, Pangeran Arab Saudi Sempat Berdebat dengan Aparat. Diduga Menolak Dideportasi

Halo juga kadang-kadang dapat muncul di dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian.

Halaman
12
Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved