Tak Diduga, Sebelum Meninggal, Stephen Hawking Tinggalkan 3 Peringatan Ini Untuk Umat Manusia
Pada bulan November 2017, Hawking membuat prediksi lebih lanjut tentang akhir dunia. Ia membahas pertumbuhan populasi dan konsumsi listrik.
"Pada tahun 2600, populasi dunia akan bahu-membahu, dan konsumsi listrik akan membuat bumi semakin panas."
Hawking meninggal dengan damai di rumahnya di Cambridge pada Rabu (14/3/2018) dini hari, menurut keluarganya.
Ilmuwan asal Inggris ini terkenal karena karyanya dengan 'black holes' dan relativitas, serta menulis beberapa buku sains populer termasuk A Brief History of Time.
Pada usia 22 tahun, Profesor Hawking diberi kabar bahwa ia hanya memiliki beberapa tahun untuk hidup setelah didiagnosis dengan penyakit motor-neuron disease amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
Penyakit itu membuatnya berada di kursi roda dan tidak dapat berbicara kecuali melalui synthesizer suara.
Dalam sebuah pernyataan, anak-anaknya, Lucy, Robert dan Tim, mengatakan:
Baca: Esok, Hamka Hamzah Bersama Suporter Sriwijaya FC Siap Ukir Sejarah Baru
"Kami sangat sedih karena ayah tercinta kami telah meninggal dunia hari ini."
"Dia adalah ilmuwan hebat dan pria luar biasa yang pekerjaan dan warisannya akan dia jalani selama bertahun-tahun."
Mereka memuji keberanian dan ketekunan ayahnya dan mengatakan bahwa kecemerlangan dan humor ayahnya juga mengilhami orang-orang di seluruh dunia.
"Dia pernah berkata, 'Tidak akan banyak alam semesta jika tidak ada tempat bagi orang yang Anda cintai.' Kami akan merindukannya selamanya."
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Sebelum Meninggal, Stephen Hawking Sempat Tinggalkan 3 Peringatan Terakhir Untuk Umat Manusia