Misteri Tanjakan Emen dan Kecelakaan Maut, Mbah Mijan Ungkap Sosok Si Emen dan, Ada 4 Versi

Terkait dengan kecelakaan ini, Mbah Mijan sang paranormal kontroversi ini akan mendatangi tanjakan Emen dan melihat langsung kondisi

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
Istimewa

Bukannya ditolong, jenazah Emen malah disembunyikan dalam rimbunan pepohonan di sekitar tanjakan tersebut.

Sejak saat itulah, arwah Emen dipercaya menuntut balas.

Versi Ketiga, Seorang Pengemudi Hebat
Versi ini mengatakan, bahwa dulunya Emen adalah seorang sopir oplet Subang-Bandung.

Peristiwa sial menimpa Emen pada tahun 1964, yaitu oplet yang dikendarainya kecelakaan dan terbakar.

Banyak orang mengatakan, Emen tewas di tempat kejadian. Sejak saat itu, semakin sering terjadi kecelakaan di sana.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebuah mitos pun berkembang di mana pengendara disarankan melempar koin, rokok atau menyalakan klakson agar terhindar dari bahaya saat melewati tanjakan Emen.

Versi Keempat

Versi terakhir adalah versi yang paling mendekati kebenaran. Wahyu, putra dari Emen membenarkan peristiwa nahas yang menimpa sang ayah. Pada saat Wahyu berusia 8 tahun, Emen yang sedang mengendarai oplet Subang-Bandung mengalami rem blong.

Oplet Emen pun menabrak tebing, terbalik kemudian terbakar. Menurut Wahyu, hanya ada dua orang yang selamat dari insiden tersebut.

Namun, ia menampik bahwa rentetan kecelakaan yang terjadi di tanjakan tersebut disebabkan oleh arwah penasaran sang ayah.

Wahyu yang berprofesi sebagai sopir angkot di Lembang ini menuturkan bahwa sang ayah tidak meninggal di tanjakan tersebut, tapi di Rumah Sakit Ranca Badak. Jenazah Emen pun disemayamkan di pemakaman umum di daerah Jayagiri, Lembang.

Mengesampingkan mitos yang beredar, tanjakan sepanjang sekitar 3 km ini memang cukup berbahaya karena memiliki tikungan-tikungan tajam dan kemiringan yang ekstrem. Kewaspadaan tinggi pun dibutuhkan oleh siapa pun yang melintasi daerah ini, terutama bagi pengendara yang baru pertama kali melewatinya.

Selain kewaspadaan, kondisi kendaraan yang prima juga menjadi faktor penting untuk menjamin keselamatan saat melewati tanjakan ini. Apalagi kebanyakan kasus kecelakaan di Tanjakan Emen disebabkan oleh kondisi rem yang blong.

Mitos dan Kepercayaan Saat Lewat
Jika malam hari, atau siang, supir diminta membunyikan klakson atau bel kendaraan ketika melintas agar tidak diganggu si Emen.

Sebab, jika tidak maka akan muncul sosok Emen, dan menganggu, paling tidak gangguan ringan seperti mesin tiba-tiba mati dan mobil mogok di kawasan itu.

Paling berat adalah rem blong sehingga mobil lepas kendali dan terjadi kecelakaan.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved