News Video Sripo

Nyaris Terisolir Desa Ini Hanya Miliki Satu Akses Jembatan gantung Menuju Desa

seberapa banyak uang yang dimiliki untuk membangun rumah mewah, bahkan membeli mobil terbaru, tak bisa dilakoni warga alasanya

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Igun Bagus Saputra

"Kalau persisnya kita tidak tahu kapan jembatan ini dibangun karena ini sudah ada sejak zaman nenek moyang kita dahulu dan itupula yang membuat warga tidak mau meninggalkan desa untuk pindah ke tempat lain.

Yang pasti saat kami dan tetua desa lahir sudah ada jembatan tersebut.

Dan hingga kini masih jadi andalan bagi ratusan jiwa warga kami untuk menjalankan segala aktivitas, ke sekolah, ke kantor, ke pasar dan aktivitas lain," ungkapnya.

Dituturkan Sepriadi, warga sendiri sangat berharap adanya jalan lain seperti jembatan permanen yang bisa dilintasi mobil. Terlebih, tidak sedikit warganya yang sudah berkemampuan.

Tak hanya itu, akses yang layak jauh akan lebih aman dan ekonomis bagi warga. Menurut Sepriadi, jika jembatan putus maka warga desanya akan terisolir.

Kendati demikian, ia dan warganya sendiri sangat bangga atas keberadaan jembatan tersebut selain menurut dia terpanjang di Sumsel, dengan panjang 300 meter jembatan tersebut merupakan sejarah bagi desanya.

Warisan yang tidak semua desa bisa memilikinya.

Tak hanya itu, desanya kerap didatangi wisatawan walau hanya sekedar untuk berfoto.

"Ya kami sangat berharap ada pembangunan jalan menuju ke desa.

Bahkan kami sudah beberapa kali mengusulkan namun belum terwujud. Memang tidak sedikit dana yang dibutuhkan.

Namun demikian kami masih berharap jembatan in tetap dipertahankan. Kalau rusak sejauh ini direhab saja," tuturnya.

Senada, apa yang disampaikan Indra warga Desa Perigi, Kecamatan Pulau Pinang.

Di desa ini jembatan gantung juga merupakan satu-satunya akses bagi warga desa tersebut.

Bertetangga dengan Desa Lubuk Sepang, Desa Perigi juga dikeliling perbukitan dan dibelah sungai Lematang jika harus ke desa lain.

Dikatakanya, tidak saja terbatasnya kendaraan yang bisa masuk, warga juga kadang takut melintas disaat turun hujan.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved