News Video Sripo
Warga Ungkap Oknum Sopir DKK Ini Biang Kerok Sampah Liar di Plaju
ini awalnya tidak ada yang sampah liar di depan bekas kantor camat seberang ulu II, Namun ketika tidak digunakan lagi gedung tersebut.
Penulis: Haris Widodo | Editor: Igun Bagus Saputra
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Haris Widodo
SRIPOKU.COM,PALEMBANG — Ada-ada saja prilaku oknum petugas dinas kebersihan kota(DKK) Palembang ini, setelah di awal dan akhir tahun yang lalu kepala dinas kota palembang telah mengatasi permasalahan sampah di TPA Sukawitan dan alun-alun Benteng Kuto besak.
Kini anak buahnya berulah, bahkan pria berinisial A inilah yang menjadi provokator terbentuknya sampah liar di pemukiman warga.
Warga Tangga Takat, Fida Emir(49) saat ditemui ditempat, Rabu(14/2) mengatakan ini awalnya tidak ada yang sampah liar di depan bekas kantor camat seberang ulu II, Namun ketika tidak digunakan lagi gedung tersebut.
Dimanfaatkanlah tempat sampah dari orang yang bertanggung jawab. Sudah di atasi oleh lurah Tangga, memanggil sopir DKK untuk membersihkan area tersebut.
Tapi apa daya, ternyata selama ini sopir tersebut menjadi biang keladinya dalam permasalah sampah liar.
Fida menambahkan sebelumnya sampah tersebut di buang ke serberang jalan, bekas kantor camat.
namun ketika sudah ditindak lajuti dengan menutup tempat tersebut dengan pagar yang berseng, masih saja sopir tersebut nakal, dengan membuang sampah di depan bekas kantor camat.
Ketua RT 31 Tangga Takat melalui walinya, Hamid Ali mengatakan sudah pernah menegur sopir tersebut tapi tetap saja tidak mendengarkan perkataannya.
Bahkan sopir tersebut menyuruh pemungut sampah yang mengunakan motor roda tiga membuang sampah disana dan menarik iuran kepada mereka.
“Kito la omongi tapi masih be, tekak bantah,” ujarnya.
Bahkan pembuangan sampah itu dilakukan pada malam hari dan subuh. menurutnya, sudah dua tahun terakhir warga sekitar dan Fida telah menghirup udara tidak sedap dari sampah yang berada didekat bekas kantor camat.
Padahal tempat pembuangan sampah disekitaran jalan tangga takut itu banyak, ada yang terdapat di Telaga Swidak, Yapateka dan Bagus Sekuning.
Tidak hanya ketua RT, lurah Tangga Takat melalui sekertaris lurah, Nurmiah mengatakan sudah menerima surat dari warga dan langsung ditindak lanjuti.
Tahun 2016 saat pertama kali pelaporan sudah kami tutup tempat pembuangan sampah tersebut, menutupnya dan memagarinya dengan Seng.