Tolak Bantuan Jokowi Berangkat ke Suku Asmat, Ketua BEM UI Zaadit Taqwa Terciduk Mohon Minta Uang

Tolak Bantuan Jokowi Berangkat ke Suku Asmat, Ketua BEM UI Terciduk Mohon Minta Uang

Editor: Fadhila Rahma
Kolase Sriwijaya Post/Net/IST
presiden jokowi dapat kartu kuning 

Dan mengetahui tentang rakyat tidak cukup dari membaca buku.

(Seharusnya) cium aroma tubuhnya (rakyat), cium keringatnya, pahami penderita mereka, makan bersama mereka.

Lalu baru kalian menjadi pemimpin yang lahir dari rahim rakyat itu sendiri.

Kalau itu kalian lakukan sebelumnya, kartu kuningnya memiliki legitimasi sangat kuat.

Sekarang jadi debatabel. Kartu kuning itu dasarnya apa.

Oke bicara Asmat, udah ke sana? Belum.

Perlu di ajak Presiden? Tak perlu!

Nilai perjuangan itu dinilai dari perjuangan kita ke Asmat!" terang Adian.

acara Mata Najwa, Rabu (7/2/2018).

Sambil memegang secarik kertas putih, Moeldoko berdiri di depan para penonton dan narasumber acara yang dipandu Najwa Shihab itu.

"Kayaknya harus berdiri saja, biar jelas muka gue," ujar Moeldokodisambut tepuk tangan penonton.

Secara lantang ia menjelaskan bahwa selama kepemimpinan Jokowi sebagai presiden, sudah banyak hal yang dicapai.

"Presiden, selama 3 tahun bisa membangun kilometer. Kuota haji, hanya dalam tempo beberapa tahun, Pak Jokowi bisa menaikan dari 168.800 menjadi 221.520," ujar mantan Panglima TNI itu.

Moeldoko juga menjelaskan capaian Jokowi terkait dana desa, Kartu Indonesia Pintar, dan Program Keluarga Harapan.

Prestasi Jokowi soal reformasi agraria yang terlaksana dalam waktu cepat juga tak luput dari penjelasan Moeldoko.

"Kurang apa lagi?" ujarnya.

Moeldoko sengaja menjelaskan capaian Jokowi dalam rangka memberikan informasi yang penuh kepada masyarakat.

"Ada satu yang kurang dalam pemerintahan kita ini adalah memberikan informasi yang penuh kepada masyarakat Indonesia, kalau nanti saya berikan informasi yang penuh, mungkin semuanya akan salut kepada Pak Presiden," ujarnya.

Penjelasan Moeldoko lantas mendapat tanggapan menohok dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Zaadit Taqwa.

Menurut Zaadit, capaian Jokowi selama menjabat, khususnya soal pembangunan jalan tol dirasa tidak tepat sasaran.

"Selama kepemimpinan Pak Presiden, sudah membangun beribu-ribu kilometer jalan tol yang kemudian hanya bisa digunakan untuk orang-orang yang menggunakan mobil. Kemudian fasilitas-fasilitas yang hanya dinikmati segelintir orang," ujar Zaadit Taqwa.

Zaadit Taqwa menjelaskan, alangkah lebih baiknya jika Jokowi mendahulukan mengurusi permasalahan fasilitas yang ada di Papua.

"Sementara teman-teman kita di Papua yang membutuhkan fasilitas-fasilitas umum yang ternyata di sana masih jauh dari yang disampaikan Pak Moeldoko," ujar Ketua BEM UI yang acungkan 'kartu kuning' untuk Jokowi itu.

"Saya lebih berharap, saya mendorong pemerintah untuk kemudian lebih aktif dan lebih optimal lagi dalam  menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di Papua," ujar Zaadit Taqwa. (*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved