Begini Keadaan Sungai Tiberias dari Waktu ke Waktu, Betulkah Ini Tanda Akhir Zaman?
Sungai Tiberias juga sering dikaitkan dengan turunnya dajjal sebagai bagian tanda dari akhir dari zaman dan kiamat.
Menteri Pertanian Israel menyatakan secara terbuka melalui kantor berita mereka bahwa debit air danau Tiberias mengalami penyusutan yang mengkhawatirkan.
Berita ini tentunya mengkhawatirkan bukan hanya bagi para zionis Israel tetapi juga bagi umat Islam mengingat hal ini sebagai tanda-tanda kedatangan dajjal yang kian dekat.
Danau yang diapit oleh dua Negara Islam yakni Palestina dan Suriah ini, menurut beberapa media, peristiwa ini merupakan kekeringan paling parah selama 100 tahun yang lalu.
Efek dari perubahan iklim merupakan penyebab utama terjadinya kekeringan yang parah tersebut.
Kekeringan yang dialami sungai Tiberias bukan hanya faktor perubahan iklim tetapi juga minimnya curah hujan yang hanya bisa mencapai 65 persen dalam lima tahun kebelakang.
Selain itu juga, daya serap hujan yang rendah terjadi pada puncaknya tahun 2014 dan merupakan musim kering paling parah.

Dikabarkan pula bahwa penurunan permukaan air Danau diperkirakan akan mencapai level paling mengkhawatirkan antara 700 kaki atau 213 meter di bawah permukaan laut.
Dilansir dari haaretz, seorang fotografer amatir bernama Ofer Moskowitz, yang berada di perbatasan Lebanon, mengatakan pendapatnya mengenai keadaan sungai Tiberias,
“Sekali waktu, saya pernah melihat aliran air yang sangat deras, banyak tanaman tumbuh, banyak rumput dan pohon subur, aliran sungai yang sangat deras.”
Kabar-kabar tersebut menunjukkan bahwa saat ini kondisi sungai Tiberias semakin mengkhawatirkan.
Oleh karenanya, kita perlu mendekatkan diri kepada Allah Swt, berdoa, berserah diri, serta memperbanyak amalan dan ibadah.
Hal ini mengingat keadaan sungai Tiberias yang mengkahawtirkan dan sebagai tanda-tanda akan datangnya dajjal yang tentunya juga sebagai tanda akan akhir zaman yang kian dekat.