Begini Keadaan Sungai Tiberias dari Waktu ke Waktu, Betulkah Ini Tanda Akhir Zaman?
Sungai Tiberias juga sering dikaitkan dengan turunnya dajjal sebagai bagian tanda dari akhir dari zaman dan kiamat.
SRIPOKU.COM-- Siapa yang tidak mengenal sungai Tiberias?
Ya, sungai Tiberias adalah sungai air tawar yang terletak di antara bagian bawah dataran tinggi golan yang dikuasai Suriah dan Dataran timur kota Galilea Palestina.
Sungai Tiberias juga sering dikaitkan dengan turunnya dajjal sebagai bagian tanda dari akhir dari zaman dan kiamat.

Sebagaimana diberitakan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bahwa turunnya permukaan air sungai Tiberias menjadi salah satu tanda-tanda kedatangan dajjal.
Melihat hal ini, lalu bagaimanakah kondisi sungai Tiberias dari waktu ke waktu?
Sungai Tiberias merupakan sungai air tawar terbesar di Israel, sungai air tawar terendah pertama di dunia dan sungai terendah kedua setelah laut mati yang merupakan sungai air asin.

Sungai ini memiliki luas sebesar 166 km2 (64 sq mi), kedalaman mencapai 43 m (141 kaki), dan terletak 211.315 meter (693.29 ft) di bawah permukaan laut.
Garis pantai sungai ini membentang sepanjang 53 km dengan luas keseluruhan 166 km2.
Sumber pasokan air bersih bagi Palestina dan Israel juga berasal dari sungai Tiberias.
Sungai ini menjadi tempat terpenting bagi seluruh umat Islam, nasrani dan yahudi.

Tetapi kini sungai yang memiliki peran penting dalam kondisi yang menyedihkan.
Pasalnya status debit air yang ada dalam sungai tersebut mengalami penurunan dari waktu ke waktu.
Hal ini tentunya bukan hanya menyedihkan tetapi juga mengkhawatirkan mengingat berita yang disampaikan Rasulullah bahwasannya salah satu tanda kedatangan dajjal adalah dengan turunnya permukaan air sungai Tiberias.
Sejak tahun 2004 pemerintahan zionis membuat garis merah dan garis hitam untuk mengontrol debit air Danau.
Hal yang mengejutkan terjadi, permukaan sungai mengalami penyusutan setinggi 16 meter.
