Perum Bulog Akui Beras Medium Langka, Siapkan Operasi Pasar Beras Cadangan

Sesuai instruksi Kemendag bahwa Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah(OP CBP) dilakukan untuk menjaga stabilitas harga beras.

Penulis: Haris Widodo | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/HARIS WIDODO
Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina bersama dengan Kepala Bulog Divre Sumsel H. Bakhtiar AS memantau pasar Lemabang, Minggu(14/1). Guna melihat perluasan beras medium Bulog di Kota Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dalam rangka menstabilisasikan kelangkaan dan kenaikan harga beras medium, Bulog melakukan Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah(OP CBP) khususnya beras dengan menggandeng 7 mitra.

Perum bulog Sumsel mengakui bahwa stok beras di pasar memang kurang.

Kepala Perum Bulog Divre Sumsel melalui Staff ahlinya Jery Darmaputra mengatakan Pelaksanaan operasi pasar beras oleh bulog mulai berjalan Pada bulan November 2017.

Sesuai instruksi Kemendag bahwa Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah(OCP BPC) dilakukan untuk menjaga stabilitas harga beras.

"Operasi pasar dilakukan yang pertama karena beras di Sumsel belum panen, yang kedua karena kurangnya pasokan beras medium. makanya bulog menggandeng 7 mitra yakni PT Buyung Putra Pangan, PT Belitang Panen Raya, PT Tunas Harapan, PT Usaha Tani, PP Posin, CV Jaya Prima, dan PT Usaha Baru," ujarnya saat ditemui di kantornya, Senin (15/1).

Tujuh mitra tersebut saat ini telah melakukan pendistribusian beras ke pedagang-pedagang di pasar.

Dan pedagang tersebut menjualkan beras langsung kepada masyarakat dengan harga Rp 9.350 per kilo.

Untuk Kota Palembang pasar yang menjadi pencatatan Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Pasar KM 5, Cinde, Lemabang dan Pasar 16 Ilir.

Untuk Lubuklinggau Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah didistribusikan di pasar Inpres, karena pasar tersebut juga menjadi basis pencatat BPS untuk provinsi Sumsel.

Tidak hanya itu Pelaksanaan OP CBP juga dilakukan di seluruh wilayah Sumsel.

"Kita ditanyai apakah Sumsel mendapatkan impor bulog, ia menegaskan, Impor beras ini memang lagi hot dibicarakan, tapi perlu di tekankan lagi. Sejauh ini baru PPI yang bilang. Tapi sampai sekarang pihak Kementrian perdagangan juga belum memberikan putusan," tegasnya.

Avon, pedagang pasar Lemabang mengatakan adanya beras medium dari Bulog cukup membantu masyarakat.

"Banyak yang mencari beras medium ini, sekarang saja beras dari bulog habis dan mau pesan lagi," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved