Dampak Natal dan Tahun Baru, Harga Beras Naik Dua Kali, Banyak Warga Mengeluh
Yanti menambahkan sudah dua kali harga beras naik. Yang pertama setelah natal dan yang kedua setelah Tahun Baru.
Penulis: Haris Widodo | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Natal dan tahun baru sudah usai namun moment tersebut berdampak pada harga kebutuhan pokok pada moment tersebut mengalami kenaikan.
Pantauan Sripo, Kamis (11/1) terlihat di Pasar Sekanak, para pekerja sedang memilah beras yang bagus untuk dijual kembali.
Hal ini dilakukan akibat harga beras naik dua kali pada moment natal dan setelah tahun baru.
Hal itu dibenarkan oleh Yanti, Pedagang beras yang berjualan disana.
“Harga beras naik dikarenakan beras dari Jalur dan Belitang belum panen, makanya harga beras naik,” ujarnya.
Ia menambahkan sudah dua kali harga beras naik. Yang pertama setelah natal dan yang kedua setelah Tahun Baru.
Adapun harga beras yang naik sesudah natal dan tahun baru.
Tidak hanya beras kenaikan juga berdampak pada ketan, yang tadi Rp 13.000. naik setelah natal Rp 15.000 dan naik lagi setelah tahun baru menjadi Rp 20.000.
“Sebelum natal harganya normal untuk beras biasa kisaran 105 ribu. tapi setelah natal dan tahun baru harganya naik Rp. 10.000 rupiah. Ya mau gimana lagi karena beras adalah kebutuhan pokok dan wajib ada saat makan, mau gak mau harus beli.,” ujar Ana (42) warga 26 ilir saat ditemui dipasar.
Sementara kenaikan harga beras yang begitu tinggi hingga tak bisa dikontrol lagi ini sempat membuat para ibu rumah tangga mengeluh.
Seperti yang disampaikan Ibu Enci warga Macan Lindungan ketika membeli beras di sebuah toko di Pasar Macan Lindungan.
Menurutnya, awal Desember lalu beras Topi Koki masih bisa dibeli dengan harga Rp 198 ribu per 20 Kg. Tapi memasuki minggu ketiga Desember 2017 harganya langsung menjadi Rp 210 ribu per 20 Kg.
"Sekarang besar Topi Koki ini sudah menjadi Rp 223 ribu per 20 Kg. Bagaimana pemerintah ini? tanya kecewa. (mg1)
Daftar Harga beras Per 20 kg
Sebelum Natal Sesudah Natal Sesudah Tahun Baru.
