Dihina Menikah Dengan Ayah Angkat dan Miskin, Setahun Kemudian Semua Warga Jadi Iri Karena Ini

Saat melihatku yang masih di luar hingga larut malam, ia pun menyuruhku masuk ke rumahnya.

Editor: ewis herwis

Setelah membujuk abang Razak, akhirnya ia setuju kami berdua menikah.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Saat kabar pernikahan kami menyebar ke semua warga, semua orang yang ada di kampung tersebut mulai bergosip yang tidak-tidak tentang kami.

Tapi hal tersebut tidak terlalu kami hiraukan, kami hanya berpikir ke depan tentang kehidupan kami, tanpa memikirkan apa kata orang terhadap kami.

Untuk meningkatkan kehidupan keluarga, kami meminjam uang sebesar 100 ribu RM untuk memperluas peternakan kambing.

dd

Dimulai dari 100 kambing, kini sudah berkembang menjadi 8.000 kambing karena kami bekerja tidak kenal lelah dan tentunya juga mendapat dukungan dari abang Razak.

Kehidupan kami pun mulai sukses dan kami berhasil membangun rumah dua tingkat di kampung tersebut.

Sekarang, orang-orang kampung tempat kami tinggal yang dulunya membicarakan tentang kami yang tidak-tidak dan menghina kami perlahan mulai memujiku, apalagi setelah mengetahui bisnis kami semakin lancar.

s

Menurutku, hidup ini memang seperti roda berputar.

Aku harus melalui hari-hari susah dan berusaha, baru ada hari seperti ini.

Janganlah pedulikan pandangan dan perkataan orang lain.

Yang penting kamu bahagia dan semua yang kamu jalani itu positif.

SUMBER

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved