Siapakah Meghan Markle, Sang Artis Yang Akan Menjadi Calon Isteri Pangeran Harry?
Pangeran Harry dan kekasihnya aktris Meghan Markle akhirnya diumumkan akan menikah pada musim semi tahun depan,
Penulis: Budi Darmawan | Editor: Budi Darmawan
Mantan suaminya kini tengah memproduksi sebuah acara TV baru yang mengisahkan tentang perebutan hak asuh seseorang dengan mantan istri yang menikah dengan keluarga kerajaan Inggris.
Setelah menutup The Tig -website gaya hidup yang didirikan dan dipimpinnya sejak 2014- muncul spekulasi bahwa ia tengah mempersiapkan pertunangannya dengan anggota keluarga kerajaan.
Baca: Kisah Kakek Jamaludin Relakan Tubuhnya Terbakar Demi Lindungan Tubuh Isterinya dari Sambaran Api
Baca: Istri Terlelap Tidur. Pria Ini Rudapaksa Adik Ipar 14 Tahun. Pas Istrinya Bangun Malah Bagini
The Tig adalah situs yang berisi topik-topik seperti makanan, kecantikan, fesyen, perjalanan wisata, dan juga membahas tentang sosok-sosok perempuan tangguh.
Ia mengatakan mendirikan situs web tersebut sebagai upaya untuk 'membingkai ulang makna kecantikan dengan memasukkan tulisan bernas tentang pemberdayaan diri' dan menampilkan perempuan-perempuan dinamis dan inspiratif.
Di website The Tig, ia menjelaskan: "Saya tidak pernah ingin menjadi seorang perempuan yang sekadar pergi makan siang, saya selalu ingin menjadi seorang perempuan yang berkarya."
Ia juga memiliki jaringan sosial yang besar dengan 1,1 juta pengikut di Instagram dan lebih 330.000 pengikut di Twitter.
Markle merupakan Duta Global untuk World Vision Canada, yang mengkampanyekan pendidikan, makanan, dan kesehatan yang lebih baik bagi anak-anak di seluruh dunia. Sebagai duta, ia melakukan perjalanan ke Rwanda untuk Clean Water Campaign.
Ia pun dikenal dengan perjuangannya untuk kesetaraan gender.
Saat berusia 11 tahun, sebuah produsen sabun terpaksa mengubah iklannya setelah Markle menulis surat kepada Hillary Clinton dan tokoh terkenal lain, bahwa iklan itu mengesankan bahwa seolah-olah tempat kaum perempuan hanya di dapur.
Komitmen Markle bagi kesetaraan gender membuatnya terlibat dengan PBB, dan pidatonya di Hari Perempuan Internasional 2015 mendapat tepuk tangan meriah dari para peserta sidang termasuk Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon.
Tentang bagaimana ia memadukan seni peran dengan komitmen kemanusiaannya, ia mengatakan: "Tatkala hidup saya bisa bergonta-ganti dari kamp-kamp pengungsi ke karpet merah, saya memilih kedua-duanya karena kedua hal itu bisa, dan pada kenyataannya juga, hidup berdampingan. Dan menurut saya, keduanya memang harus begitu"