Kisah Kakek Jamaludin Relakan Tubuhnya Terbakar Demi Lindungan Tubuh Isterinya dari Sambaran Api
Nenek Fatimah yang menderita asam urat tidak dapat bergerak secara leluasa. Ia harus digandeng oleh sang suami
Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Rangga Erfizal
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pagi yang nahas tidak pernah terbayang dalam pikiran nenek Fatimah (70).
Ketika ia terbangun dari tidurnya, ia sempat mendengar suara kegaduhan seperti suara kucing yang sedang berkelahi.

Suasana masih sangat gelap ketika ia terbangun pukul empat pagi.
Alangkah kagetnya nenek 5 anak tersebut mendapati benda-benda berjatuhan dari langit-langit rumah yang sekaligus menjadi bengkel cat mobil.
"Aku kaget dan coba langsung bangunin bapak," ujar Fatimah.

Pasutri yang telah berumur tersebut mencoba keluar dari kepungan api yang sudah melahap hampir semua bangunan.
Nenek Fatimah yang menderita asam urat tidak dapat bergerak secara leluasa.
Ia harus digandeng oleh sang suami yang bernama Jamaludin Ali (72) untuk keluar dari ruangan yang telah dilalap jago merah.

Ketika akan keluar dari pintu nenek Fatimah sempat mendorong pintu yang berdekatan dengan motor di dalam rumah, namun api yang membesar menyambar tangannya.
Sehingga ia mengalami luka di bagian tangan kanannya dan sebagian wajah.
Baca: Heboh SMPN 2 Palembang Kebakaran, Ternyata Bagian Ini yang Hangus
Baca: Kebakaran di Keramasan Kerapati Palembang - Api. . . Api. . . Api. . . Ya Allah!
Baca: Makin Meluas. Kebakaran Lahan di Ogan Ilir Lebih dari 10 Hektar Lahan Gambut Terbakar
Menurut nenek Fatimah ketika diwawancarai di salah satu rumah anaknya yang berada di Margoyoso mengatakan bahwa Jamaludin menggunakan badannya untuk melindungi dirinya dari panas api.