Kisah Anak Yang Penuh Misteri di Zaman Rasulullah SAW yang Diduga Sebagai Dajjal, Betukah?
“Andai saja ibunya tidak melihatku, aku bisa mendengar sedikit lagi, dan aku akan tahu dia Dajjal atau bukan.”
Anak laki-laki ini, Safi ibn Sayyad tumbuh besar, dan dia tinggal di Madinah.
Dia pada akhirnya masuk Islam dan dia menikah.

Dan mereka berkata bahwa dia punya sekitar 10 anak.
Dan para Sahabat selalu menghindarinya, karena mereka tidak merasa nyaman berada di dekatnya.
Suatu hari mereka melakukan perjalanan haji.
Lalu ketika mereka pulang dari berhaji, pada perjalanan pulang, seorang Sahabat dari Rasulullah SAW (Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu), duduk di bawah sebuah bayangan dari sebuah pohon dan kemudian Safi ibn Sayyad dengan membawa barangnya duduk di samping Sahabat tersebut.
Sahabat tersebut merasa tidak nyaman di dekatnya, dan berkata,
“Ada banyak tempat berteduh di sini, kau bisa duduk di tempat lain.”
Jadi Safi mulai menangis.

Safi ibn Sayyad menangis.…..
Dia bertanya, “Kenapa kau menangis?”
Safi berkata, “Ini karena orang-orang berkata bahwa aku adalah Dajjal dan lain-lain.”
Safi menatap Sahabat dari kaum Anshar ini, dan berkata,
“Kau harus tahu bahwa sesungguhnya kau sangat berpengetahuan luas. Kau harus tahu bahwa ad-Dajjal bukanlah Muslim sementara aku seorang Muslim. Dia tidak menikah tapi aku menikah. Dia tidak dapat punya anak, tapi aku punya anak. Dan dia tidak bisa memasuki Mekkah atau Madinah, tapi aku di sini.”
Sahabat itu berkata, “Demi Allah, kau benar. Argumenmu benar juga.”