Masih Ingat Bocah Obesitas Arya Permana? Ini Penampakannya, Mulai Berotot, Tapi Lengannya Itu!
nda pasti masih ingat pada pertengahan tahun 2016 lalu. Bagaimana anda melihat kondisi Arya Permana bocah obesitas?
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM-Anda pasti masih ingat pada pertengahan tahun 2016 lalu. Bagaimana anda melihat kondisi Arya Permana bocah obesitas yang memiliki aktivitas makan yang diluar batas asal Karawang, Jawa Barat.
Aryad yang dikenal pintar itu memang baru berusia berusia 10 tahun. Namun membuat kita khawatir karena dia tidak bisa beraktivitas normal. Bobot tubuhnya pun meski masih duduk di kelas 4 SD memiliki berat badan yang fantastis, yakni mencapai 192 kg.
Lebih Heboh lagi, Arya mulai tidak bisa beraktivitas secara normal dan lebih banyak di rumah, pendidikannya mulai terganggu.
Setelah ramai diberitakan, kediaman Arya langsung didatangi berbagai kalangan, dari yang sekadar ingin tahu kondisi Arya hingga yang memberikan bantuan.
Pemerintah daerah tempat Arya tinggal sendiri di Kabupaten Karawang memberikan bantuan perawatan dan diet serta transportasi gratis melalui RS Hasan Sadikin, Bandung.
Ade Sumantri, ayah Arya menceritakan, sebenarnya Arya sendiri lahir dengan kondisi berat badan yang normal.
“Namun menginjak usia 5 tahun ke atas, Arya mengalami kenaikan berat badan dan yang paling menonjol adalah di usia 9 hingga 10 tahun kenaikan berat badannya mencapai 72 kg dalam kurun waktu 1 tahun,” jelas Ade seperti dilansir dari NOVA.id.
1. Bariatrik
Penanganan pun langsung dilakukan oleh TIm Dokter, sebab Arya mulai menjalani proses penanganan atau pertolongan pertama dari tahap penurunan berat badan.
Seperti dilansir dari tabloid nova, yang dilakukan dokter adalah bedan bariatrik. Dr. Handy Wing, SpB., FBMS., FINACS., FICS, selaku dokter bedah yang menangani Arya menjelaskan bahwa metode bedah bariatrik ini dilakukan dengan teknik laparoskopi atau minimal invansif.
“Teknik laparoskopi dilakukan dengan membuat lubang sayatan kecil berukuran 1 cm sebanyak 3 hingga 4 buah,” jelas Dr. Handy.
Operasi bariatrik ini secara efektif dapat menurunkan berat badan dan terhindar dari efek yo-yo atau berat badan yang naik-turun tak stabil. Operasi bariatrik pada Arya pun efektif menurunkan berat badannya hanya dalam 3 minggu saja.
“Lehernya sekarang kelihatan. Lehernya kalau dulu kayak kura-kura, kalau sekarang sudah kayak angsa,” ungkap Ade Sementara itu, menurut Dr. Marlyn C. Malonda, Sp.A., obesitas bisa mengganggu tumbuh kembang anak.
“Obesitas memberikan dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak, terutama dalam aspek organik dan psikososial. Obesitas pada anak berisiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa,” jelas Dr. Marlyn.
Kini Arya sudah terlihat lebih lincah dan bisa berjalan lebih bebas. Kedua orangtuanya berharap proses penurunan berat badan Arya akan lebih optimal sehingga Arya bisa kembali beraktivitas dengan normal. “Harapan saya, Arya bisa melanjutkan cita-citanya seperti anak-anak lain. Karena Alhamdulillah dari kelas 1 Arya selalu peringkat 1 di sekolahnya, SD Cipurwasari 1, Kabupaten Karawang,” tutup Ade.
2. Mulai Fitnes dan Mengatur Pola Makan
Kondisi Arya memang menyedihkan sebelumnya. Memang, Jika dulu hanya berbaring sambil bermain game, kini Arya Permana sudah bisa kembali bermain dengan kawan-kawannya.