Hari Pahlawan
Fakta Lain Hari Pahlawan, Magis KH Abas dan Syamsul Jatuhkan Pesawat Sekutu dengan Benda Ini,
Diluar Nalar yang Jatuhkan Pesawat Inggris dengan Benda Ini, dalam peristiwa 10 November yang nyaris tidak terungkap
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM-Magis KH Abbas-Syamsul Arifin, Diluar Nalar yang Jatuhkan Pesawat Inggris dengan Benda Ini, dalam peristiwa 10 November yang nyaris tidak terungkap dalam fakta sejarah, tetapi hanya menjadi cerita-cerita turun temurun dari anak cucu hingga cicit.
Namun fakta ini terbukti nyata bagaimana mereka menjatuhkan puluhan pesawat Inggris, kehebatan ini pulalah yang konon membuat pasukan Inggris terpukul mundur.
Seperti Termuat di koran Kedaulatan Rakyat tertanggal 12 dan 13 November 1949, dikutip oleh ewjanet.blogspot.co.id, yang diterbitkan 2015 silam juga bertepatan dengan hari pahlawan.
Seperti dituliskan, bagaimana situasi pertempuran yang sengit terjadi pada tanggal 10 November 1945 tersebut. Surabaya sangat mencekam kala itu,
di mana puluhan pesawat tempur sekutu satu persatu berjatuhan tanpa sebab yang pasti.
Terkait dengan hail ini, Prof. Dr. Ahmad Mansur Suryanegara, Sejarawan Universitas Padjajaran mengungkapkan, terkait dengan peristiwa ini memang sulit untuk menjelaskan secara ilmiah perihal pesawat-pesawat tempur yang jatuh tersebut.
Memang diluar nalar, meski memang sebagai muslim tentunya memang perlu tahu tentang hal-hal yang gaib.

Seperti dituliskan, faktanya jatuhnya perawat-peswat itu memang 'ulah' atau upaya dari KH Abbas dari Buntet Pesantren (Cirebon) dan KH Syamsul Arifin dari Situ Bondo yang memang 'dipasang' atau diminta oleh KH Hasyim Asy'ari Tebu Ireng Jombang. Karena sang Kyai sangat tahu dan paham bagaimana hebatnya kedua tokoh dan ulama hebat itu.
Sebagai mana Termuat di koran Kedaulatan Rakyat tertanggal 12 dan 13 November 1949, yang menuliskan bagaimana situasi pertempuran yang sengit terjadi pada tanggal 10 Nopember 1945 itu.
Dimana puluhan pesawat terpur sekutu meraja lela, mereka berseliwetan di atas Bumi Indonesia khusus Surabaya.
Namun, tiba-tiba saja satu persatu berjatuhan tanpa sebab yang pasti.
Hal inilah kemudian coba dijeaskan Prof. Dr. Ahmad Mansur Suryanegara, dia mengatakan, memang sulit untuk menjelaskan secara ilmiah perihal pesawat-pesawat tempur yang jatuh tersebut.
Konon pesawat itu terjadi karena aksi kedua Kyai hebat KH Abbas dari Buntet Pesantren (Cirebon) dan KH Syamsul Arifin dari Situ Bondo, keduanya dengan ketapelnya membuat pesawat-pesawat itu jatuh dan meletus. Ini adalah fakta tak terbantahkan yang tak kan kita jumpai dalam literatur sejarah Indonesia.

Banyak pakar- pakar sejarah yang telah mengulas perihal tersebut, dimana kehebatan para pejuang saat itu memang silut untuk ditandingi, atau bahkan sangat di luar logika.
Betapa tidak, hanya menggunakan bambu runcing bisa mengalahkan meriam, bom, pistol, dan sejenisnya