Kisah Ummu Ma'bad, Wanita Tua Yang Menyaksikan Langsung Mujizat Rasul
Rasulullah dan sahabatnya ingin membeli daging dan kurma dari Ummu Ma'bad. Namun, mereka tidak mendapatkan apa-apa.
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
"Aku melihat seorang yang tawadhu (rendah hati). Wajahnya bersinar berkilauan, baik budi pekertinya, dengan badannya yang tegap, indah dengan bentuk kepala yang pas sesuai bentuk tubuhnya.''
Ia adalah seorang yang berwajah sangat tampan.
Matanya elok, hitam dan lebar, dengan alis dan bulu mata lebat nan halus.
Suaranya bergema indah berwibawa, panjang lehernya ideal, jenggot nya tumbuh tebal dan sangat kontras lagi sesuai warna rambutnya; rapi, rata pinggir-pinggirnya (dengan jambangnya) dan antara rambut dan jenggotnya bersambung rapi.

Jika ia diam, nampaklah kewibawaannya.
Jika ia berbicara nampaklah kehebatannya.
Jika dilihat dari kejauhan, ia adalah orang yang paling bagus dan berwibawa.
Jika dilihat dari dekat, ia adalah orang yang paling tampan, bicaranya gamblang, jelas, tidak banyak dan tidak pula sedikit.
Nada bicaranya seperti untaian mutiara yang berguguran.
Beliau berperawakan sedang, tidak tinggi dan tidak pula pendek.
Ia bagaikan sebuah dahan di antara dua dahan.

Diantara ketiga orang itu, penampilannya paling bagus dan kedudukannya paling tinggi.
Ia memiliki banyak teman yang mengelilinginya.
Jika ia berbicara, maka yang lain pun mendengarkannya.
Jika ia memerintah, maka mereka segera melaksanakannya.