Warga Tolak Hasil Seleksi Panwascam Atasnama EJ Ini Alasannya
warga Jarai saat melaporkan mosi tidak percaya terkait hasil kelulusan anggota Panwascam lahat.
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, LAHAT - Sebanyak 142 warga Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, menolak EJ, sebagai Panwascam Jarai, hasil seleksi 16 Oktober lalu.
Ratusan orang yang membubuhkan tandatangan menyatakan mosi tidak percaya kepada EJ, lantaran merasa tidak memiliki integritas dan kapasitas sebagai Panwaslu Jarai.
Tokoh Pemuda Jarai Idris menuding, kelulusan EJ atas intevensi organisasi kepemudaan yang dipimpinnya.
Sehingga hasil seleksi Panwascam Jarai, harus dibatalkan.
"Pengumuman hasil seleksi itu aneh, masa diumumkan malam hari. Kami minta hasil seleksi ditinjau ulang," tegasnya, usai melaporkan mosi tidak percaya itu kepada DPRD Lahat dan Panwaslu Lahat, Senin (23/10).
Menurutnya, kelulusan EJ sarat nipotisme. "Bukan saja 142 ini yang menolak, kalau dibutuhkan kami bisa bawah lebih banyak. Kelulusan yang bersangkutan ini penuh kecurangan. Bukan saja DPRD dan Panwaslu, laporan kami ini juga akan dikirim ke Bawaslu Sumsel, Bupati Lahat," katanya.
Pidi Karol warga Desa Sadan Kecamatan Jarai menyatakan, EJ tidak layak menjabat panwascam karena masih menjabat Wakil Ketua BPD Desa Sadan, padahal yang bersangkutan berdomisili di Desa Pagar Kaya Kecamatan Suka Merindu.
"Kami minta Ketua Panwaslu Lahat meninjau ulang hasil seleksi itu," katanya.
Ketua Panwaslu Lahat, Septasa Andrian SE hingga berita ini ditulis, tidak menjawab ketika ditanya hal tersebut melalui pesan whatsapp.
Hanya saja, sebelumnya ketika ditanya terkait hasil tes tertulis dan wawancara peserta yang lulus merupakan peserta dengan nilai tertinggi, Sepsata enggan menjawabnya.
Sepsata juga tidak menjawab ketika ditanya apakah peserta yang lulus memang hasil tes selektif bukan merupakan calon titipan baik dari luar maupun anggota Komisioner Provinsi dan Kabupaten Lahat.
Sebaliknya, Sepsata menuding, pertanyaan yang diajukan merupakan 'jebakan' baginya.
"Hahah itu betanyo po nak jebak dindo,"ujar Sapsata, melalui whatsapp, ketika dihubungi, Senin (23/10).
Entah apa maksud Ketua Panwaslu Lahat ini tampak enggan menjelaskan kalau hasil seleksi anggota Panwascam berjalan dengan transpran, jujur dan tidak adanya calon titipan.
Miris lagi, Sepsata malah mengarahkan agar koran ini merilis nama nama peserta yang lulus sesuai keinginan mereka.
Sementara Wakil Ketua DPRD Lahat, Farhan Berza mengatakan, akan mengundang Panwaslu Lahat, panitia seleksi dan unsur masyarakat dari 21 desa di Kecamatan Jarai.
"Secepatnya kami agendakan. Kalau betul terjadi kecurangan, minta ditinjau ulang, termasuk panitia seleksi diberikan saksi," tegas Farhan.
