Ribuan Santri Turun ke Jalan Sambil Teriakan Takbir di Lahat dan OKU Selatan

Sambil meneriakkan kalimat takbir (Allahuakbar) ribuan warga dari berbagai kalangan, Minggu (22/10) turun ke jalan.

Penulis: wartawansripo | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/EHDI AMIN
Ribuan peserta saat merayakan peringatan Hari Santri di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, Minggu (22/10) 

SRIPOKU, LAHAT - Sambil meneriakkan kalimat takbir (Allahuakbar) ribuan warga dari berbagai kalangan, Minggu (22/10) turun ke jalan.

Mengenakan sarung, ribuan warga ini berjalan menyusuri pusat Kota Lahat. Selain dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional ke-3, yang jatuh setiap 22 Oktober, kegiatan tersebut juga diharapkan akan mampu mengajak semua komponen masyarakat akan nilai nilai dan semangat perjuangan para pendahulu.

Terlebih, kemerdekaan Bangsa Indonesia dicapai salah satunya berkat perjuangan para santri kala itu.

Sementara itu ribuan santri di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Provinsi Sumatera Selatan pada Minggu (22/2017) juga meriahkan Hari Santri Nasional (HSN) di Gedung Kesenian Kota Muaradua.

Para peserta terdiri dari  santri dan siswa-siswi MTsN dan MAN dari berbagai pondok pesantren se-Kabupaten.

Upacara sebagai puncak peringatan HSN dari berbagai rangkaian acara dari dzikir sholawat, lomba-lomba dan kirab santri ini diselenggarakan oleh Bagian Kesra Setda Kabupaten OKU Selatan.

Dalam peringatan hari santri yang juga di meriahkan dengan atraksi melalui Drum Band.

Bupati Lahat, H Aswari Riva'i, SE melalui Plt Sekda Lahat, H Haryanto, SE MM MBA dihadapan empat ribu warga yang hadir mengajak agar momentum hari santri khususnya umat untuk kembali meneguhkan semangat juang dan persatuan nasional, seperti yang telah dicontohkan KH Hasyim Asy'ari saat mengusir penjajah.

Menemukan kembali api semangat yang berkobar 71 tahun lalu, ketika KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan resolusi jihad untuk para santrinya melawan penjajah.

Para peserta memperingati Hari Santri di OKU Selatan
Para peserta memperingati Hari Santri di OKU Selatan (SRIPOKU.COM/ALAN NOPRIANSYAH)

"Api jihad tersebut tak boleh padam, harus terus hidup di jiwa santri untuk melewati tantangan zaman menghadapi Kebodohan dan ketimpangan sosial,"tegas Haryanto.

Apalagi saat ini, tambahnya tantangan dalan mengisi kemerdekaam sangat banyak Degredasi Moral yg dapat merusak Iman dan Taqwa dari semua komponen, Peredaran Narkoba, Perkembangan IPTEK dan persaiangan global.

"Artinya kita harus berjuang sehingga apa yang dicita citakan pendahulu kita itu bisa tercapai,"tegasnya.

Sementara di OKU Selatan dalam amanat yang dibacakan oleh Wakil Bupati Sholehien Abuasir yang juga sebagai inspektur upacara, menyatakan bahwa peringatan hari santri adalah sebuah peristiwa penting bagi bangsa Indonesia.

"Ini menunjukkan bahwa pemerintah baik Nasional maupun Pemkab OKUS mengakui, perjuangan santri begitu luar biasa dalam masa perjuangan" jelas wabup.

Pihaknya berharap kepada para santri bersama masyarakat untuk dapat mengisi kemerdekaan dengan turut membantu pembangunan.

"Kita harus mempertahankan persatuan, karena tidak ada perbedaan yang membawa perpecahan, perbedaan adalah rahmat" pungkasnya. (SRIPO/Ehdi Amin /Alan Nopriansyah) 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved