Update SFC

Usai Menang 4-1, Begini Pesan Manajer Persib untuk Manajer Sriwijaya FC Begitu Menyentuh

Kang Umuh sapaannya mengatakan bahwa dia tidak pernah meremehkan Sriwijaya FC, tetapi untuk memompa semangat para pemain

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma

"Tadi pun saat sudah unggul 2-0, saya katakan ini belum aman karena wasit belum meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Walau tadi sempat kecolongan, namun secara umum saya senang," jelasnya.

Dia pun menyebut bahwa ke depan akan menargetkan untuk membawa Persib mengakhiri kompetisi di papan tengah klasemen kompetisi Liga 1 Indonesia 2017.

"Syukur-syukur bisa ke 5 besar, namun papan tengah itu wajib. Soal SFC, mereka adalah saudara kami dan mendoakan semoga bisa sama-sama bangkit," ujarnya.

PELATIH SRIWIJAYA FC AKUI FINISHING BERMASALAH

Sementara itu, pelatih SFC Hartono Ruslan mengaku timnya sudah berusaha maksimal di laga ini.

"Di babak kedua, kami mengurung mereka dan mencetak banyak peluang, namun semuanya gagal berbuah gol. Finishing touch yang buruk menjadi pembeda di laga ini, saya mencatat Persib punya 8 peluang dan 4 menjadi gol, sementara SFC saya hitung ada 11 kali kesempatan namun cuma 1 yang bisa dimanfaatkan," ujarnya.

Selain itu, dia menyebut lini belakang SFC kembali mudah ditembus oleh lawan di laga ini.

"Gol mereka cukup mudah, dan ini harus diperbaiki secepatnya. Kurangnya komunikasi antar pemain menjadi penyebab kami kebobolan di laga ini," ungkapnya.

Buruknya kepemimpinan wasit Abdul Rahman Salasa saat laga Sriwijaya FC menjamu Persib Bandung, Senin (4/9) malam di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang membuat berang Hartono Ruslan. Bahkan pelatih laskar wong kito ini mengaku wasit yang juga berprofesi sebagai prajurit aktif TNI tersebut merusak jalannya pertandingan.

"Terutama di babak pertama, saya pun siap tadi meminta dan siap jika diputar kembali rekamannya. Banyak kejadian yang menurut saya wasit sangat memihak Persib Bandung," keluhnya. Pelatih asal Solo mencontohkan bagaimana 2 kejadian di babak pertama yang merugikan pihaknya akibat keputusan buruk wasit.

"Nur Iskandar ditebas di kotak penalti, namun didiamkan oleh wasit. Bahkan ada momen dimana Yanto Basna juga dihajar oleh striker asing Persib, namun justru hukuman diberikan kepada SFC, ini sangat menggelikan," katanya.

Hartono mengatakan, usai babak pertama dirinya sempat berkomunikasi dengan wasit dan berpesan agar dirinya memperbaiki kepemimpinan di babak kedua.

"Di babak kedua lebih netral, saya pun selama ini silahkan dicek sangat jarang atau tidak pernah mengomentari wasit," katanya.

Kejadian seperti ini pun disebutnya bukan yang pertama kali dialaminya sejak menjabat sebagai pelatih kepala SFC.

"Melawan Bhayangkara, Hilton yang berdiri dan berjalan mundur namun berbenturan dengan kiper dihadiahi kartu kuning sehingga kemudian absen karena akumulasi, lalu gol Ichsan Kurniawan yang tidak offside sewaktu bertemu Semen Padang juga dianulir," ujarnya.

Namun dia juga tidak terlalu setuju bila penggunaan wasit asing merupakan jalan keluar terkait masalah ini."Dua kejadian saat melawan Bhayangkara dan Semen Padang itu dipimpin wasit asing, mereka juga manusia biasa. Tetapi mungkin tidak separah pengadil lokal," ujarnya.

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved