Kisah TKW tak Memiliki Dokumen Resmi Hingga Kumpul Kebo Selama 6 Tahun

Kehidupan rumah tangga di perantauan sebagai suami istri yang bekerja beda majikan membuat hubungan kami tidak sehat

Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Sudarwan

Majikanku sebetulnya tidak jahat cuma rumahnya besar berlantai dua anaknya enam.

Keadaan ini tentu berbeda jauh dengan apa yang kualami sewaktu bekerja di Riyadh dulu.

Namun soal gaji lancar dan sikap majikan sebenarnya tidak jahat.

6 bulan kujalani pekerjaan pada majikan ini aku mulai banyak kenalan kawan baik lokal di Dammam.

Ataupun yang jauh di Riyadh dan Jeddah lewat media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Setelah banyak kawan aku mulai tergoda untuk menjadi TKW kaburan.

Jeddah merupakan tempat aku kabur karena katanya di sana gaji besar.

Bisa libur dan bisa ketemu kawan tiap minggu di penampungan.

Seiring pikiran yang mulai tergoda untuk kabur, kerjaku pun udah mulai nggak benar dan akibatnya majikan sering marah.

Di saat pikiranku kacau begini suamiku sering telpon minta kiriman uang.

Sampai setahun aku bekerja pada majikan ini kemudian aku kabur.

Kebetulan sudah ada kenalan sopir Indonesia yang siap menjemput dan mencarikan kendaraan ke Jeddah.

Pada malam hari menjelang waktu fajar aku keluar dari rumah majikan.

Di luar sudah ada yang menunggu karena sudah janjian.

Ternyata aku tidak langsung diantar ke kendaraan yang akan membawaku ke Jeddah seperti yang dikatakan semula.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved