Laporan Wartawan Sripo dari Mekkah
Kota Suci Madinah yang Awalnya Panas Terik, Tiba-tiba Gelap dan Gemuruh Petir Bersautan
Tadinya suhu udara yang mencapai 48 derajat, berubah menjadi 36 derajat celsius. Namun usai salat Asar pukul, 16.45 WAS atau pukul 21.00 WIB
Penulis: Husin | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sriwijaya Post, HM Husin
SRIPOKU.COM, MADINAH - Sekitar pukul 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS), Rabu (16/8/2017) atau pukul 20.00 WIB, Kota Suci Madinah yang awalnya panas terik, tiba-tiba gelap dan gemuruh suara petir pun bersautan.
Tak berapa lama, hujan gerimis pun turun membasahi kota nabi ini. Namun gerimis tak berlangsung lama.
Kendati begitu warga Madinah dan para jemaah haji yang melakukan ziarah ke kota ini pun bersyukur karena udara sedikit sejuk.
Tadinya suhu mencapai 48 derajat, berubah menjadi 36 derajat celsius.
Namun usai salat Asar pukul, 16.45 WAS atau pukul 21.00 WIB hujan cukup deras tumpah ruah hingga satu jam.
Pantauan Sripoku.com di Madinah, melihat jemaah haji dari berbagai negara, tak kecuali orang Indonesia mandi hujan, begitu pun dengan warga Madinah.
Mereka keluar dari toko-toko mereka berdoa dengan menghadap ke arah kiblat.
Namun ada juga yang pulang ke hotel menutupi kepala dengan payung.
"Alhamdulillah, ini Rahmat, Allah turunkan hujan. Berokah,' kata Mahfuz (30), warga Madinah.
Menurut Mahfuz, hujan yang turun di Madinah sangat langka, bahkan sejak beberapa tahun terakhir tidak pernah hujan.
Kendati curah hujan yang turunnya beritensitas rendah, namun ruas jalan di kota Madinah basah, utamanya di pelataran Masjid Nabawi.
Puluhan pekerja di berbagai Pindul masuk menuju Masjid dikeringkan dengan menggunakan alat manual hingga pengerahan mobil khusus pembersih lantai.
Hal itu dilakukan agar pelataran masjid tetap kering dan tak basah sehingga tidak membahayakan para penziarah Madinah untuk masuk Masjid Nabawi.
Udara Subuh Segar
