Jalin Kerja Sama dengan Be Kraf, Pemkot Palembang Ajukan Dana Rp 10 M untuk Kembangkan Pariwisata

Dalam membangun pariwisata, Be kraf ini di bawah domain pariwisata, karena ekonomi kreatif ini sangat kental untuk memajukan dunia pariwisata.

Penulis: Siti Olisa | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/SITI OLISA
Forum Group Discussion (FGD) Pentahelix pengembangan ekonomi kreatif Pemerintah Kota Palembang di Hotel Horison Ultima, Kamis (3/8/2017). 

Laporan wartawan Sriwijaya Post, Siti Olisa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Untuk mengembangan pariwisata di Palembang, Pemerintah Kota Palembang menjalin kerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BE Kraft).

Terpilihnya Kota Palembang sebagai mitra Be Kraft ini tidak terlepas dari komitmen Kota Palembang untuk memajukan pariwisata Kota Palembang.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani, Kamis (3/8/2017) mengatakan, tidak semua kabupaten kota bisa menjalin kerja sama dengan Be Kraft ini, karena harus dilakukan penilaian dulu.

"MoU ini dilakukan untuk mendapatkan bantuan dari Be Kraft untuk mengembangkan pariwisata di Palembang," ujarnya.

Isnaini mengatakan, untuk tahap awal ini, pihaknya sudah mengajukan proposal untuk pengembangan pariwisata di bidang seni dan IT.

"Untuk tahap awal ini, kami sudah mengajukan dana sebesar Rp 10 miliar untuk pengembangan pasar seni kreatif di Palembang," ujarnya.

Isnaini juga mengatakan, bantuan dana ini nantinya juga diperuntukkan untuk ekonomi kreatif misalnya untuk bantuan pasar seni, pembinaan pengrajin, seniman, kuliner, souvenir dan sebagainnya.

"Dengan dana ini kami juga akan membangun Palembang Creative Hub untuk memfasilitas pencinta fotografi," ujarnya.

Isnaini mengatakan, untuk tahap awal ini pihaknya akan fokus mengembangkan pasar seni.

"Kita ingin one step a head bukan hanya menampung seniman tetapi menghasilkan hasil seni yang kreatif dan inovatif. Misalnya saja seorang pelukis tidak hanya melukis menggunakan media bisa, tetapi mampu menciptakan inovasi misalnya melukis di atas kain jumputan dan sebagainya," ujarnya.

Isnaini mengatakan, selain itu, pihaknya juga akan mengembangkan ekonomi kreatif di bidang kriya, bagaimana menghasilkan souvenir yang unik untuk Asian Games 2018 mendatang.

Selain menjalin kerja sama dengan Be Kraf, Isnani mengatakan, pentahelix pengembangan pariwisata juga perlu diperhatikan.

Dalam membangun pariwisata, Be kraf ini di bawah domain pariwisata, karena ekonomi kreatif ini sangat kental untuk memajukan dunia pariwisata.

Pentahelix ini adalah lima dimensi pembangun pengelolaan pariwisata.

Yang pertama adalah akademisi, elemen pertama sebagai the think team, pelaku usaha, masyarakat dan komunitas pariwisata (PHRI asita HPI), pemerintah, dan media.

"Semuanya harus ada untuk pengembangan pariwisata. Kalau tidak ada salah satunya, entah itu akademisi, pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, dan media, pariwisata di suatu daerah tidak akan berjalan," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved