Soal Tenaga Kerja Asing, SPSI Menilai Pemerintah Kecolongan
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Sumsel menilai pemerintah kecolongan terkait maraknya tenaga asing ilegal bekerja di Palembang.
Penulis: Welly Hadinata | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Terkait diamankannya puluhan tenaga kerja asing di Palembang, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Sumsel menilai pihak pemerintah kecolongan.
"Jelas sekali pemerintah kecolongan, mengapa ada pekerja asing yang leluasa dan begitu banyaknya ada di Palembang," ujar Ramli, Ketua Korwil SPSI Sumsel, Senin (31/7/2017).
Ramli mengatakan, instnasi pemerintah yang kecolongan jelas dari pihak imigrasi yang tidak begitu ketat dalam melakukan adminitrasi. Selain itu juga pemerintah daerah yakni dinas tenaga kerja yang juga tidak ketat melakukan pengawasan di lapangan.
"Jelas saat ini banyak pekerja asing yang ilegal di Palembang. Sudah pasti yang diamankan adalah pekerja asing yang ilegal. Dan kondisi ini sangat miris bagi kalangan pekerja lokal," ujarnya.
Terkait anggapan ada yang mengatakan bahwa pekerja asing lebih berkualitas ketimbang pekerja lokal, Ramli menepis anggapan tersebut. Kualitas pekerja asing tidak jauh berbeda dengan pekerja lokal. Bahkan bisa diadu untuk proyek pengerjaannya. Perlu diketahui, sudah banyak pekerja lokal yang berkualitas dan tidak kalah kualitasnya dengan pekerja asing.
"Memang untuk pekerja asing itu ada spesifikasinya, namun tidak semuanya bisa diisi oleh pekerja asing. Sebenarnya ada apa begitu banyaknya pekerja asing ilegal yang diamankan. Bisa jadi jika bukan kecolongan, ada oknum yang bermain untuk memuluskan pekerja asing bisa masuk dan bekerja di Palembang yang tidak sesuai aturan undang-undang," ujarnya.
