Pembangunan Jembatan di Pagaralam Ini Terhenti, Warga Merasa Dirugikan

Pembangunan jembatan di jalan Lingkar Timur Kota Pagaralam sampai saat ini belum juga dilanjutkan.

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/WAWAN SEPTIAWAN
Tampak kondisi jembatan jalan Lingkar Timur yang terbengkalai akibat pembangunannya belum dilanjutkan. 

SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Pembangunan jembatan di jalan Lingkar Timur Kota Pagaralam sampai saat ini belum juga dilanjutkan.

Kondisi ini membuat sejumlah masyarakat Pagaralam merasa dirugikan terutama para petani di kawasan tersebut.

Pasalnya saat hujan datang tidak sedikit pula aktvitas warga yang hendak pergi perkebunan jadi terhambat karena licinnya kondisi jalan alternatif yang dibuat pihak ketiga.

Pantauan Sripoku.com, Senin (31/7/2017), selama ini jalan tersebut bisa dilintasi kendaraan, namun akibat dari pengerjaan tersebut, jangankan kendaraan bahkan untuk dilewati dengan berjalan kaki saja warga kesulitan.

Parahnya sampai saat ini belum ada tanda-tanda aktivitas kelanjutan dari pengerjaan jemebatan tersebut.

Hanya ada dua pondasi sisi jembatan tanpa badan jalan serta belum diketahui persis kenapa belum ada kelanjutan sehingga terkesan kalau pekerjaan tersebut distop pengerjaanya.

Tado Basri (40) warga setempat mengatakan, pembangunan jembatan jalan Lingkar Timur tersebut dinilai kurang perencanaan. Pasalnya pembangunan yang ada sampai saat ini belum juga dilanjutkan.

"Yang pasti, proyek itu tidak terencana secara matang. Sebab akibat pembangunan jembatan tersebut para petani merasa dirugikan. Sebab jalan mereka untuk ke kebun rusak parah. Ditambah ada pembelian tanah depan kantor lurah yang terkesan mubazir. Jika hanya untuk membuat camp bisa disewa tanah warga," ujarnya, kepada Sripoku.com.

Senada dikatakan Celok (40) warga yang sama mengatakan, seharusnya pemerintah dapat secepat mungkin melanjutkan pengerjaan tersebut.

Warga khawatir dengan dampak lain, karena sudah tidak sedikit warga celaka melintasi lokasi tersebut.

"Sudah tak terhitung lagi warga kami yang menjadi korban kecelakaan saat lewat jalur ini. Tapi kalau jalan ini tetap begini kami khawatir akan makin banyak makan korban," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved