Kawasan ini Disebut Tebing Benteng, Ternyata Sekitar Lokasi Dulunya Ada Benteng Belanda
Sebutan Tebing Benteng digunakan warga untuk jalan mulai dari pertigaan tugu Empatlawang sampai ke sekitaran simpang tiga kantor Camat Tebingtinggi.
Karena dulunya perahu-perahu yang cukup besar berlayar di Sungai Musi berhenti di kawasan Tebing Benteng dan menambatkan perahunya pada besi yang tertanam, Ia sendiri mengaku pernah melihatnya.
Adalagi warga yang percaya besi yang tertanam berukuran pipa besar dengan tinggi sekitar satu meter bukan besi tambatan perahu, melainkan menurut warga gagang keris atau gagang pedang sedangkan bilahnya tertancam di pinggir sungai Musi.
Sementara saat ditelusuri Sripoku.com lokasi tersebut berada di belakang Hotel Musi Raya, milik Rohana (76), saat ditemui ia mengaku pernah mendengar cerita itu.
Namun saat ini besi yang tertanam tersebut sudah tidak ada lagi karena sudah tergerus Sungai Musi.
Saat ditanya mengenai asal usul nama jalan Tebing Benteng yang berada didepan rumahnya ia tidak tahu pastinya namun yang jelas kata orangtua namanya Tebing Benteng karena dulu ada Benteng Belanda.
Salah seorang pensiunan sipir di Rutan Tebingtinggi, Husin Edi (63) ia bertugas sekitar 33 tahun di Tebingtinggi ia bercerita dulunya sebelum dibangun rutan Tebingtinggi dan rumah dinas bupati memang berdiri Benteng dilokasi itu.
Saat ia baru bertugas di Rutan Tebingtinggi Ia pernah mendengar cerita dari arah lokasi benteng ada terowongan menuju kearah sungai Musi namun kondisi saat ini sudah tidak ada lagi dan di tutup dan ada juga kolam berukuran besar.
"Makanya sampai saat ini kawasan itu disebut orang dengan nama Tebing Benteng," katanya.