Beredar! Beras Didaur Ulang Pakai Pemuti dan Sabun Pencuci Piring, Jika Dikonsumsi Ini Akibatnya

Organ tubuh yang akan terdampak apabila seseorang mengonsumsi makanan seperti itu, menurut dia, mulai dari mulut, usus, hingga lambung.

Editor: ewis herwis
istimewa
Ilustrasi beras rusak 

Menurut dia, nasi dari beras ini tidak masalah dikonsumsi dari sisi gizi. Asalkan, proses penanakannya benar.

Melihat kondisi ini, Eko mengimbau agar masyarakat lebih jeli memilih beras di pasaran.

Istimewa
Istimewa ()

Pertimbangan ihwal tingkat keputihan beras harus diimbangi dengan kewaspadaan.

"Karena masyarakat belum terbiasa sampai ke sana. Jadi di sanalah fungsi BPOM harus jalan," tuturnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Jatim hingga saat ini belum pernah menemui kasus keracunan atau gejala lain akibat mengonsumsiberas yang diputihkan dengan zat kimia berbahaya, seperti pemutih pakaian atau sabun pencuci piring.

"Kalau laporan, pernah ada. Kami cek, ternyata tidak," kata Kepala Dinkes Jatim Kohar Hari Santosa.

Kasus keracunan yang lebih banyak diterima Dinkes, yakni dari makanan-makanan yang tak layak makan atau basi.

Paling banyak, kejadian pada acara makan bersama-sama atau katering.

Dinkes, kata Kohar, juga rutin mengecek ke lapangan bersama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Biasanya pengecekan dilakukan saban dua bulan sekali. Pengecekan lebih banyak dilakukan di tempat-tempat yang rawan seperti kantin sekolah.

"Di daerah-daerah, kota atau kabupaten, Dinkes punya kesempatan (pengecekan lapangan) lebih," katanya.

Sementara Dinkes provinsi lebih berfungsi sebagai koordinator bersama BPOM. (Aflahul Abidin/M Taufik)

Berita ini telah dipublikasikan disitus Tribun Manado dengan judul:

Waspada! Beras Rusak Dicuci Pakai Pemutih dan Sabun Cuci Piring Lalu Dijual Kembali

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved