Sampai Akhir Mei Penjualan Rumah Komersil Masih Jauh dari Target
Hingga akhir Mei 2017, DPD REI Provinsi Sumatera Selatan mencatat penjualan rumah komersil baru mencapai 200 unit.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Hingga akhir Mei 2017, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Sumatera Selatan mencatat penjualan rumah komersil baru mencapai 200 unit.
Angka tersebut dinilai masih jauh dari target.
Hal tersebut terjadi dikarenakan masih rendahnya daya beli masyarakat untuk perumahan tipe rumah komersil.
"Lesu, ini karena daya beli atau kemampuan beli untuk rumah komersil turun,” ungkap Ketua DPD REI Sumsel, Harriadi Bengawan saat di temui di sela Halal Bihalal DPD REI Sumsel di Hotel Aryaduta, Senin (10/7/2017)
Lanjut Harriadi, rendahnya daya beli turut di pengaruhi oleh selektif pemberian kredit KPR untuk rumah komersial dari perbankkan, serta tingginya suku bunga perbankan sehingga memberikan pengaruh daya beli rumah komersial.
“Kalau ada perbankan mau menambah porsi kredit mereka untuk di segmen komersil ini merupakan angin segar untuk dapat mendorong penjualan rumah komersil,” katanya.
Dengan adanya penambahan porsi pembiayaan rumah komersial oleh perbankan, serta kemudahan pemberian kredit KPR, diyakini akan menaikkan perjualan rumah komersial.
“Secara teori harusnya disemester II akan membaik,” Ujarnya
Sementara itu, Untuk type rumah komersil yang paling tinggi kemerosotan penjualanya masih untuk yang harga di atas Rp 500 juta. Sama seperti tahun sebelumnya, rumah komersil dengan segmen harga tersebut masih minim pembeli.
"Namanya rumah komersil itu ya di luar rumah subsidi di atas Rp123 juta itu sudah termasuk komersil, tapi yang down ini yang harganya di atas setengah miliar ke atas,” ujarnya
Kondisi ini jauh berbeda dengan penjualan rumah FLPP atau perumahan subsidi dari pemerintah. Dimana untuk rumah tipe rumah sederhana ( RS ) dan RSH penjualan mencapai 3000 unit per Juni 2017.