Mantan Pangdam II Sriwijaya Nyagub, Berikut Strategi Pembangunan yang Disiapkannya
kedatangan Iskandar juga dalam rangka mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon Gubernur/Bakal Calon Wakil Gubernur Sumsel periode 2018-2023 yang tel
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Darwin Sepriansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mantan Pangdam II Sriwijaya yang juga Bakal Calon Gubernur Sumsel, Mayjen TNI (Purn) H Iskandar M Sahil menegaskan, dirinya telah memiliki strategi khusus untuk membangun Sumsel, terutama dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di Bumi Sriwijaya ini.
"Bila Allah meridhoi dan rakyat Sumsel memberikan amanah untuk memimpin Sumsel, saya akan bangun Sumsel dari pinggiran atau desa.
Jika daerah-daerah pinggiran atau desa selesai, maka membangun kota akan lebih mudah.
Inilah konsep pemerataan pembangunan. Ibaratnya desa mengepung kota,'' tegas Iskandar Sahil ketika bersilaturahim dengan Ketua DPD Partai Gerindra Sumsel, Aswari Rivai dan jajaran pengurus DPD Gerindra Sumsel, di kantor DPD Gerindra SUmsel, Senin (3/7/2017).
Selain silaturahim, kedatangan Iskandar juga dalam rangka mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon Gubernur/Bakal Calon Wakil Gubernur Sumsel periode 2018-2023 yang telah dibuka Partai Gerindra.
Selain di Partai Gerindra, Iskandar juga mengambil formulir pendaftaran di Partai Hanura dan Partai Nasdem.
Dengan latar belakang TNI, Iskandar yang pernah menjabat Asisten Teritorial (Aster) Kodam II Sriwijaya ini memang dikenal sebagai jendral yang menguasai lapangan.
Sehingga wajar jika Iskandar paham tentang kondisi ril yang terjadi di 17 kabupaten dan kota se Sumsel.
"Pembangunan di Sumsel selama ini telah berjalan dengan baik.
Pembangunan di Kota Palembang berjalan dengan pesat dengan banyaknya event nasional dan internasional.
Namun ke depannya pembangunan harus lebih merata di seluruh kabupaten dan kota.
Pembangunan tidak boleh hanya terpusat di ibukota-ibukota kabupaten dan kota saja, melainkan harus sampai ke desa-desa, dusun-dusun,'' tegas mantan Kasdam I Iskandar Muda ini.
Iskandar menegaskan, selain akan memprioritaskan pemerataan pembangunan di 17 kabupaten/kota se Sumsel, dirinya juga akan sangat memperhatikan faktor keamanan.
Mengingat sampai saat ini Sumsel masuk dalam peringkat ke-3 provinsi paling rawan tindak kriminal setelah Sumatera Utara dan DKI Jakarta.